Jumat 30 Jun 2023 15:01 WIB

Meningkat Dibanding Tahun Lalu, Nilai Kurban 2023 Jabar Rp 2,3 Triliun

Peningkatan ini menjadi indikator pertumbuhan ekonomi Jabar pascapandemi.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi memberikan sambutan dalam Idul Adha di Masjid Aljabbar, Kota Bandung, Kamis (29/6/2023).
Foto: Istimewa
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi memberikan sambutan dalam Idul Adha di Masjid Aljabbar, Kota Bandung, Kamis (29/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kualitas dan kuantitas penyelenggaraan kurban di Provinsi Jabar dari tahun ke tahunnya terus meningkat. Tahun ini, ada sekitar Rp 2,3 triliun nilai kurban di Provinsi Jabar pada Idul Adha 2023.

photo
Shalat Idul Adha 2023 di Masjid Aljabbar, Kamis (29/6/2023). - (Istimewa)

Jumlah tersebut meningkat sekitar Rp 153 miliar dibandingkan tahun lalu. Demikian dikatakaan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi, Kamis (29/6/2023).

Menurut Dedi, angka Rp 2,3 triliun tersebut merupakan nilai kurban yang tercatat oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan lembaga amil zakat (LAZ) se-Jabar. "Alhamdulillah, dengan kebaikan dan kepedulian masyarakat di Jabar,’’ ujarnya.

Dedi menyebutkan, nilai kurban tahun ini meningkat menjadi Rp 2.376.280.808.352. Sementara tahun lalu, nilaainya Rp 2.224.220.162.333. Adapun untuk jumlah hewan kurban di Jabar pada 2023, yaitu 502.553 ekor.

Menurut dia, meningkatnya nilai kurban dibandingkan 2022 lalu membuktikan bahwa ekonomi masyarakat Jabar meningkat pascapandemi Covid-19. ‘’Untuk tahun ini juga kan banyak masyarakat Jabar yang berkurban di luar Jabar, atau di Tanah Suci karena hari ini ada juga yang sedang menjalankan ibadah haji," katanya.

Dedi memastikan, hewan kurban tersebut didistribusikan ke desa-desa di pelosok, hingga ke daerah yang jarang merasakan berkurban. Menurut dia, Idul Adha juga menjadi ajang berbagi dengan sesama.

Dedi menjelaskan, sebagaimana Nabi Ibrahim AS mengorbankan hewan kepada Allah SWT. "Kita juga diajak untuk berbagi dengan sesama melalui penyembelihan hewan kurban. Dengan berbagi, kita dapat mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan, mengurangi kesenjangan sosial, dan meningkatkan solidaritas sosial di tengah masyarakat,’’ ujar Dedi.

Dia menilai, makna Idul Adha merupakan hari peringatan peristiwa yang begitu penting dalam sejarah Islam, yaitu pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang siap mengurbankan putranya, Nabi Ismail AS demi taat kepada perintah Allah. Namun, ketika Nabi Ibrahim hendak mengorbankannya, Allah menggantikannya dengan seekor domba.

Hal itu menunjukkan kebesaran dan kerahmanan Allah SWT yang senantiasa hadir di dalam kehidupan umat. Karena itu, pada momentum Idul Adha, kata dia, masyarakat beragama Islam diajak untuk merenungkan pesan dari peristiwa tersebut.

Karena melalui hikayat tersebut terdapat contoh tentang pentingnya taat kepada Allah.  Mulai dari kesediaan untuk berkorban, dan kepercayaan yang teguh kepada-Nya dalam setiap perjalanan hidup kita.

"Idul Adha mengingatkan kita bahwa hidup ini akan penuh dengan cobaan dan ujian, namun kita harus siap menghadapinya dengan keimanan yang tak tergoyahkan,’’ kata Dedi. (ADV)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement