Jumat 30 Jun 2023 15:30 WIB

Prabowo: Saya Belajar Politik dari Pak Jokowi yang Mengalahkan Saya

Presiden Joko Widodo sudah dua kali mengalahkannya di Pilpres 2014 dan 2019.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Pasang surut hubungan Prabowo dan Jokowi.
Foto: Republika
Pasang surut hubungan Prabowo dan Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden 2024 dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, saat ini, sudah belajar banyak dari kekalahannya di Pemilihan Presiden (Pilpres) sebelumnya. Prabowo bahkan mengaku, belajar dari Presiden Joko Widodo yang sudah dua kali mengalahkannya di Pilpres 2014 dan 2019.

Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa bertajuk Ekslusif: Prabowo Subianto Bicara. Kala itu, Najwa meragukan pernyataan politisi, termasuk Prabowo yang mengklaim sebenarnya adalah sosok yang lembut.

"Banyak yang mengatakan, saya ini kurang politisi, makanya saya kalah terus. Tapi kali ini, insya Allah (nggak kalah lagi), karena saya sudah belajar politik. Saya belajar dari Pak Jokowi yang mengalahkan saya," ujar Prabowo sambil tertawa dikutip dari Youtube Najwa Shihab, Jumat (30/6/2023).

Prabowo pun memuji Jokowi yang membuatnya bisa belajar usai kekalahan dua Pilpres lalu. "Berarti itu guru yang hebat, jadi santai saja," kata Prabowo.

Menteri Pertahanan RI itu juga menanggapi pertanyaan Najwa terkait dirinya kini yang dipersepsikan berubah menjadi orang yang lebih tenang dibandingkan sebelumnya yang dikenal keras dan meletup-letup. Prabowo pun mengklaim dirinya memang sosok yang lembut.

"Kan saya itu nggak serem, lembut, sangat lembut," kata Prabowo sambil terkekeh.

Dia melanjutkan, persepsi orang-orang mengenai dirinya tergambar karena momen media yang mengabadikannya saat tengah semangat dan berapi-api di depan pendukungnya. Dia menilai, hal ini yang membuat orang mempersepsikan sosoknya seperti demikian.

"Mungkin momen di mana media menangkap saya pada saat itu saya sedang semangat. Bayangkan kalau kita keliling dan ketemu rakyat datang dari jauh dia kumpul dia nunggu berjam-jam, di panas terik matahari untuk menunggu lalu kita bicara biasa biasa saja, menurut saya kurang menghormati rakyat di situ. jadi akhirnya Anda perhatikan kita harus bicara dengan semangat. Mungkin bicara dengan semangat ini dipersepsi demikian," kata Prabowo.

Selain itu, tambah Prabowo, riwayat dirinya sebagai seorang prajurit TNI juga menempanya di kehidupan yang keras. Hal ini juga mempengaruhi menjadi seorang yang berkarakter tegas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement