Kamis 06 Jul 2023 08:27 WIB

BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos Lindungi 42 Ribu Pekerja Informal 

Total pembayaran klaim pada peserta periode Januari-Juni 2023 senilai Rp 9,6 miliar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Santunan kematian BPJS Ketenagakerjaan dengan total Rp 126 juta kepada 3 ahli waris pekerja yang meninggal dunia, semua pekerja tersebut menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui pendaftaran yang dilakukan di Kantor Pos.
Foto: dok. Republika
Santunan kematian BPJS Ketenagakerjaan dengan total Rp 126 juta kepada 3 ahli waris pekerja yang meninggal dunia, semua pekerja tersebut menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui pendaftaran yang dilakukan di Kantor Pos.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kerja sama yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos Indonesia, membuahkan hasil. Setelah bekerja sama hampir dua tahun, kini sudah ada 42 ribu pekerja yang menggunakan kemudahan layanan ini. Hal itu terjadi, karena proses pendaftaran dan pembayaran menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan menjadi lebih mudah.

Menurut Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin, kerja sama dengan PT Pos Indonesia ini sejak akhir tahun 2021 telah membawa banyak kemudahan. Khususnya, bagi calon peserta BPJS Ketenagakerjaan yang berada di pedesaan.

"Hari ini kita bertemu dengan PT Pos untuk melihat sejauh mana efektivitas kerja sama di antara BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos. Tentu kami berterima kasih kepada PT Pos karena dengan kerja sama ini setidaknya hampir 42 ribu pekerja bisa mendaftar lewat kantor-kantor Pos yang tersebar di seluruh kecamatan di tanah air,” ujat Zainudin, Rabu petang (6/6/2023).

Selama tahun 2022,  jumlah transaksi yang terjadi di seluruh Kantor Pos & Outlet adalah sebanyak 249.953 transaksi. Yakni, terdiri dari pendaftaran pekerja bukan penerima upah (BPU) dan pembayaran iuran untuk peserta BPU serta pekerja penerima upah (PU).

“Jadi, ternyata masih banyak peserta dan calon peserta kami yang berada di pelosok desa yang masih menyukai cara-cara konvensional atau cara fisik dalam mendaftar ataupun membayar iuran. Kami akan terus tingkatkan fleksibilitas ini agar kapanpun dan di manapun pekerja ingin mendaftar, semua kanal BPJS Ketenagakerjaan tersedia,” paparnya.

Dalam kegiatan ini juga, kata dia, diserahkan santunan kematian BPJS Ketenagakerjaan dengan total Rp 126 juta rupiah kepada 3 ahli waris pekerja yang meninggal dunia. Semua pekerja tersebut menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui pendaftaran yang dilakukan di Kantor Pos. Total pembayaran klaim kepada peserta yang mendaftar melalui ekosistem PT Pos Indonesia periode Januari sampai dengan Juni 2023 senilai Rp 9,6 miliar.

BPJS Ketenagakerjaan, kata dia, saat ini sedang gencar melakukan kampanye komunikasi Kerja Keras Bebas Cemas dan khususnya pada tanggal 6 Juli 2023 akan melaunching Kerja Keras Bebas Cemas Masuk Desa. 

Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris mengatakan, dalam kerja sama ini, pihaknya tidak semata-mata mencari keuntungan bisnis saja. Namun jauh dari pada itu, ada misi sosial yang mereka bawa.

"Layanan ini memang memberikan manfaat bagi PT Pos maupun BPJS Ketenagakerjaan. Tetapi yang lebih penting sebenernya, kita bagaimana membantu masyarakat yang memang bukan penerima upah untuk ikut mendaftar karena memang banyak manfaat yang mereka akan dapatkan," papar Haris.

Dia mengatakan, dalam evaluasi saat ini pihaknya mengundang 3 kantor cabang yang memenangkan racing contest joint marketing karena tercatat paling banyak menjadi tempat pendaftaran pekerja, yaitu Cabang Nganjuk, kemudian Ungaran dan Salatiga. Para pemenang juga menceritakan kisah suksesnya untuk kemudian dicontoh cabang lain untuk memperbanyak peserta yang memanfaatkan kantor cabang Pos.

Haris bertekad untuk meningkatkan jumlah transaksi di PT Pos Indonesia dalam hal pendaftaran pekerja baru. PT Pos, menargetkan bisa mengakuisisi UMKM 3 juta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement