Senin 01 Dec 2025 23:44 WIB

Polda Jabar Kirim Bantuan Rp500 Juta, Obat-obatan, dan Kantong Jenazah untuk Korban Banjir Sumatera

Polda Jabar juga menggelar doa bersama untuk para korban bencana.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Para pengungsi terdampak banjir bandang melambaikan tangan ke arah Presiden Prabowo Subianto di posko pengungsian di Bambel Baru, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, Senin (1/12/2025). Kunjungan Presiden tersebut untuk memantau kondisi pengungsi, memastikan distribusi bantuan tersalurkan dengan baik, serta memantau infrastruktur yang rusak akibat banjir dan tanah longsor.
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Para pengungsi terdampak banjir bandang melambaikan tangan ke arah Presiden Prabowo Subianto di posko pengungsian di Bambel Baru, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, Senin (1/12/2025). Kunjungan Presiden tersebut untuk memantau kondisi pengungsi, memastikan distribusi bantuan tersalurkan dengan baik, serta memantau infrastruktur yang rusak akibat banjir dan tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polda Jawa Barat mengirimkan bantuan senilai Rp 500 juta untuk korban bencana di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh. Selain bantuan uang, Polda Jabar juga menyalurkan logistik kantong jenazah dan obat-obatan untuk warga terdampak.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan dukungan bantuan harus segera diberikan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Selain itu, Polda Jabar juga menggelar doa bersama untuk para korban bencana.

Baca Juga

"Polda Jawa Barat sudah mengirimkan bantuan sosial dengan nilai total hampir Rp 500 juta," ucap dia melalui keterangan resmi, Senin (1/12/2025).

Ia menyebut bantuan tersebut untuk meringankan beban masyarakat di wilayah terdampak dan mendukung penanganan bencana di lapangan. “Bantuan kita adalah bentuk empati dan solidaritas Polri kepada masyarakat,” kata Kapolda Jabar.

Kapolda pun meminta seluruh jajaran untuk tetap siaga dan memperkuat koordinasi dengan instansi terkait. Sekaligus mengingatkan kecepatan bertindak sangat menentukan dalam upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan di daerah terdampak.

“Saya meminta seluruh jajaran tetap siaga, meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait, dan memastikan bahwa setiap upaya dilakukan dengan cepat dan tepat,” kata dia. Selain itu, diperlukan pengawasan yang terarah agar bantuan sampai kepada orang yang tepat dan sesuai kebutuhan di lapangan.

Sebelumnya, jumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus bertambah menjadi 442 jiwa, sebagaimana dinyatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin. "Sementara itu untuk total korban hilang di tiga provinsi mencapai 402 jiwa," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan yang dikonfirmasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement