REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Para pelajar yang gagal masuk sekolah negeri, baik SMA maupun SMK negeri di Sukabumi, diarahkan ke sekolah swasta. Sebab, ada sekitar 50 persen pelajar yang mendaftar ke sekolah negeri tidak bisa masuk ke sekolah negeri.
Seperti diketahui, masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA/SMK Negeri di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi telah selesai dilaksanakan. ''Dalam tahap I PPDB yang terdiri dari jalur afirmasi, prestasi, dan perpindahan tugas orang tua diikuti oleh 4.979 orang pendaftar,'' ujar Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Sukabumi, Ceng Mamad, Jumat (14/7/2023).
Namun, dari jumlah tersebut hanya 50 persen yang dapat diterima. Sebab kuota kursi yang tersedia hanya 1.292 kursi, sehingga sekitar 1.207 pendaftar tidak bisa diterima di sekolah negeri.
Ceng Mamad menambahkan, para calon siswa yang tidak masuk dalam tahap I, mayoritas kembali mendaftar di tahap 2 jalur zonasi atau prioritas terdekat. Tahap 2 merupakan alur seleksi bagi calon peserta didik dengan memperhitungkan jarak dari tempat tinggal menuju sekolah tujuan.
Saat ini kata dia, kuota jalur zonasi di seluruh SMA Negeri yang ada di Kota Sukabumi telah terpenuhi. Dengan jumlah kuota yang sama untuk setiap sekolah, yakni 192 orang siswa.
Bagi para calon siswa yang sebelumnya tidak masuk di sekolah negeri baik melalui tahap I maupun 2, Ceng Mamad mengimbau mereka untuk beralih mendaftar ke sekolah swasta karena sekolah negeri memiliki keterbatasan kuota. Hal ini karena terdapat 10 SMA dan 20 SMK Swasta di Kota Sukabumi.
Lebih lanjut Ceng Mamad menerangkan, secara umum proses PPDB di Kota Sukabumi dapat berjalan dengan baik. Bahkan di SMA Negeri 1 Sukabumi seluruh siswa baru telah melakukan daftar ulang.
Intinya, lanjut Ceng Mamad, secara umum, PPDB di Kota Sukabumi berjalan dengan lancar. Kondisi tersebut dlihat dari sisi jadwal, proses pendaftaran, verifikasi data, uji kompetensi prestasi, sampai pengumuman dan daftar ulang, bisa berjalan lancar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
