Kamis 07 Sep 2023 16:06 WIB

Hari Udara Bersih, Ekoenzim Disemprotkan di Kota Tasikmalaya

Ekoenzim disebut dapat membantu membersihkan udara.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya bersama komunitas masyarakat melakukan aksi penyemprotan larutan ekoenzim di Taman Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya bersama komunitas masyarakat melakukan aksi penyemprotan larutan ekoenzim di Taman Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya menggelar kegiatan untuk memperingati Hari Udara Bersih Internasional, Kamis (7/9/2023). Bentuk kegiatannya, antara lain penyemprotan larutan ekoenzim di sejumlah titik pusat keramaian.

Kepala DLH Kota Tasikmalaya Deni Diyana mengatakan, Hari Udara Bersih Internasional ini ditetapkan pada tanggal 7 September. Tahun ini mengangkat tema “Together for Clean Air” atau bersama-sama untuk membersihkan udara. 

Baca Juga

“Peringatan ini baru pertama kali digagas di Kota Tasikmalaya. Kami gandeng beberapa komunitas dan masyarakat untuk berpartisipasi,” ujar Deni, Kamis.

Salah satu kegiatan dalam peringatan Hari Udara Bersih ini adalah penyemprotan sekitar 50 liter ekoenzim yang dicampur dengan 5.000 liter air. Larutan ekoenzim ini disemprotkan di sekitar taman kota, alun-alun, Jalan KH Z Mustofa, dan Kompleks Olahraga Dadaha.

Deni menyebut penyemprotan larutan ekoenzim ini dapat membantu mengurangi tingkat polusi udara. Karena itu, larutan ekoenzim juga disemprotkan di Jalan KH Z Mustofa, yang berada di pusat keramaian Kota Tasikmalaya.

Menurut Deni, ekoenzim juga dapat memberikan nutrisi bagi tanaman. “Kalau tanaman tumbuh subur, hijau, tentu bisa mengikat lebih banyak lagi CO2 (karbon dioksida),” kata dia.

Berdasarkan hasil riset, Deni mengatakan, larutan ekoenzim dapat membuat tanaman lebih subur dan mengurangi polusi udara. Di beberapa daerah lain, penyemprotan ekoenzim juga telah dilakukan dan diklaim dapat mengurangi polusi udara. 

“Kami juga belajar dari daerah lain. Kami juga sudah uji ini di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Ciangir. Pascapenyemrotan, bau sampah berkurang 40 persen,” kata Deni.

Deni mengatakan, DLH Kota Tasikmalaya akan melakukan penyemprotan larutan ekoenzim secara kontinu, sebagai salah satu ikhtiar untuk menjaga kualitas udara di Kota Tasikmalaya. Penyemprotan ekoenzim di TPA Ciangir juga akan dilakukan secara berkala untuk mengurangi bau dan kadar gas metana. 

“Ekoenzim ini kami dapatkan dari komunitas. Kami juga berencana membuat sendiri karena dibuatnya itu dari limbah,” ujar Deni.

Selain penyemprotan larutan ekoenzim, DLH bersama sejumlah komunitas masyarakat juga melakukan aksi pungut sampah. Aksi pungut sampah itu dilakukan mulai dari taman kota, Jalan KH Z Mustofa, hingga Kompleks Olahraga Dadaha. 

“Kami juga akan melakukan penanaman pohon. Pohon itu kan bisa menghasilkan oksigen dan memberikan kontribusi terhadap kebersihan udara Kota Tasikmalaya,” kata Deni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement