Kamis 14 Sep 2023 17:14 WIB

Diajak Susur Sungai Cileungsi yang Tercemar, Ini Jawaban Bupati Bogor

Undangan susur Sungai Cileungsi itu disampaikan KP2C.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Foto udara Sungai Cileungsi yang airnya hitam diduga tercemar limbah di kawasan Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/9/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Foto udara Sungai Cileungsi yang airnya hitam diduga tercemar limbah di kawasan Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) mengundang Bupati Bogor Iwan Setiawan untuk susur Sungai Cileungsi. Merespons undangan itu, Iwan mengaku sudah mengetahui kondisi Sungai Cileungsi dan menerima laporan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.

“Saya sudah turun, tapi kan kayak begitu enggak perlu lah seremonial lihat pabrik (di sepanjang sungai). Kita sudah tahu kok, diukur dari mulai Citeureup, Gunung Putri, Cileungsi, kita sudah susur,” kata Iwan ketika ditemui di Bogor, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga

Iwan mengaku sudah menerima video aktivitas pabrik di sekitar Sungai Cileungsi, yang menunjukkan ada pabrik beraktivitas hingga malam hari dan diduga membuang limbah. Dengan adanya laporan itu, menurut dia, bukan berarti ia harus turun langsung dan menyusuri sungai.

Setelah menerima laporan dari DLH, Iwan mengatakan, akan dikaji langkah ke depannya. “Jadi, bukan harus saya turun, terus menyisir sungai. Sudah tahu semua, laporan dari DLH, sudah dikaji, ini bagaimana solusinya, ini treatment-nya bagaimana,” kata Iwan.

 

photo
Bupati Bogor Iwan Setiawan diwawancara terkait laporan pencemaran Sungai Cileungsi, Kamis (14/9/2023). - (Republika/Shabrina Zakaria)

 

Menurut Iwan, bukti rekaman video yang didapatnya dari petugas di lapangan hanya dijadikan bahan internal dan tidak diekspos. Dalam video yang diterimanya, DLH mengamati ada berapa pabrik yang diduga membuang limbah langsung ke Sungai Cileungsi.

Pada faktanya, Iwan mengatakan, kondisi Sungai Cileungsi memang berwarna hitam, seperti yang disebutkan KP2C awal pekan ini. Namun, ia mengaku sedang berupaya bagaimana mengurangi itu, hingga pabrik-pabrik di sepanjang sungai mengikuti aturan yang sudah diturunkan melalui kajian.

“Nah, itu terjadi, bukan saya tidak lihat, bukan saya tidak tahu, bukan saya tidak mau, ya. Memang kalau saya terjun pun saya sudah punya data semua. Mungkin bagaimana sekarang penyelesaiannya. Saya minta lihat skala pelanggaran, dampaknya,” kata Iwan.

Menurut Iwan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak bisa serta-merta menutup pabrik yang diduga menyebabkan pencemaran sungai. Jika ditutup begitu saja, disebut bisa menimbulkan masalah lain, seperti pengangguran. “Saya bilang solusinya harus bagaimana? Jangan sampai asal nutup, tapi mati,” katanya.

KP2C mengundang Bupati Bogor untuk melakukan susur Sungai Cileungsi bersama menggunakan perahu karet. “Untuk melihat dan merasakan tercemarnya Sungai Cileungsi dengan bau yang begitu menyengat dan warna air yang menghitam pekat,” kata Ketua KP2C, Puarman.

Menurut Puarman, kegiatan itu juga untuk menunjukkan empati Bupati Bogor kepada masyarakat yang terdampak pencemaran Sungai Cileungsi, serta dapat menjadi momentum dan tekad bersama untuk memulihkan Sungai Cileungsi.

Mengenai waktu pelaksanaannya, KP2C akan menyesuaikan dengan ketersediaan waktu Bupati Bogor. Karena sifatnya surat terbuka, Puarman mengatakan, maka jajaran pimpinan instansi terkait di Kabupaten Bogor juga bisa ikut susur sungai ini. 

Puarman mengatakan, undangan tersebut dibuat menyusul persoalan pencemaran Sungai Cileungsi yang belum terselesaikan. KP2C mengungkapkan sejak awal Agustus 2023 masyarakat kembali terdampak kondisi Sungai Cileungsi yang berwarna hitam, bau, dan berbuih. Ditemukan juga ribuan ikan mati. 

Dari pantauan KP2C, Puarman mengatakan, masyarakat tak bisa lagi berkegiatan di sungai, baik memancing, mandi, ataupun mencuci. Selain itu, masyarakat terdampak bau menyengat dari sungai, mata perih, sesak napas, ataupun mual.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement