Sabtu 16 Sep 2023 00:59 WIB

Akhirnya, PKS Resmi Usung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024

Tak ada hambatan berkoalisi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PKS.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kanan) bersama Bakal Calon Presiden Anies Baswedan (kiri) memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023). Pertemuan tersebut merupakan kunjungan pertama Anies - Cak Imin (AMIN) ke kantor DPP PKS usai dideklarasikan sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024. Pertemuan tersebut dilakukan oleh tiga partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dihadiri sejumlah petinggi partai dari PKS, PKB dan Nasdem untuk membahas tentang kerjasama politik.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kanan) bersama Bakal Calon Presiden Anies Baswedan (kiri) memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023). Pertemuan tersebut merupakan kunjungan pertama Anies - Cak Imin (AMIN) ke kantor DPP PKS usai dideklarasikan sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024. Pertemuan tersebut dilakukan oleh tiga partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dihadiri sejumlah petinggi partai dari PKS, PKB dan Nasdem untuk membahas tentang kerjasama politik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyelesaikan Musyawarah Majelis Syura ke-9 PKS pada Jumat (15/9/2023) malam. Rapat tersebut menghasilkan lima keputusan terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Pertama, memperkuat keputusan Musyawarah Majelis Syura yang ke-8 yang mengusung Anies Rasyid Baswedan. Sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pilpres tahun 2024.

"Kedua, memutuskan Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden Republik Indonesia mendampingi Bapak Anies Rasyid Baswedan pada pemilihan presiden tahun 2024," ujar Presiden PKS, Ahmad Syaikhu membacakan keputusan Majelis Syura PKS, Jumat (15/9/2023) malam.

Ketiga, menyetujui dan menetapkan pasangan Anies-Muhaimin sebagai pasangan bakal capres-cawapres untuk Pilpres 2024. Keempat, PKS optimistus dapat mengokohkan kemenangan yang didasari semangat ukhuwah Islamiah, ukhuwah wathoniyah kebangsaan, dan ukhuwah insaniyah.

"Kelima, menginstruksikan kepada seluruh pengurus, anggota, dan keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera untuk totalitas bekerja keras untuk memenangkan pasangan Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Abdul Muhaimin Iskandar," ujar Syaikhu.

Sebelumnya, peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, tak ada hambatan berkoalisi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PKS. Meskipun basis massa Islam kedua partai politik kerap dianggap publik bertentangan.

PKB dengan basis massa dari Nahdlatul Ulama (NU) atau pemilih beragama Islam di pedesaan. Sedangkan basis konstituen PKS adalah pemilih Muslim di perkotaan, sehingga mereka kuat di Jawa Barat dan DKI Jakarta.

"Jika pasangan ini bisa mengkapitalisasi kedua golongan basis massa, ini bisa menjadi keuntungan kedua pasangan ini. Saya melihat sebaliknya bahwa ada potensi dua kekuatan massa tersebut bersatu," ujar Romli saat dihubungi, Rabu (13/9/2023).

PKS dan PKB dengan basis pemilih Islam yang berbeda akan saling melengkapi pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar. ditambah dengan Partai Nasdem yang berideologi nasionalis yang semakin menguatkan pasangan tersebut.

"PKB cenderung memiliki basis massa di pedesaan dan PKS di perkotaan. Maka koalisi saling mengisi dan melengkapi satu sama lain, jadi ini bisa menjadi kekuatan bagi kedua pasangan ini," ujar Romli.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement