Jumat 29 Sep 2023 18:46 WIB

Pascakebakaran Pasar Leuwiliang, Pemkab Bogor Cari Tempat Relokasi Pedagang

Dilaporkan ada 1.231 pedagang Pasar Leuwiliang yang terdampak kebakaran.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Bogor Iwan Setiawan meninjau lokasi kebakaran di Pasar Leuwiliang dan berbincang dengan para pedagang terdampak kebakaran, Jumat (29/9/2023).
Foto: Dok Pemkab Bogor
Bupati Bogor Iwan Setiawan meninjau lokasi kebakaran di Pasar Leuwiliang dan berbincang dengan para pedagang terdampak kebakaran, Jumat (29/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengupayakan tempat berjualan sementara bagi para pedagang Pasar Leuwiliang yang terdampak kebakaran. Berdasarkan data sementara, dilaporkan ada 1.231 pedagang yang terdampak kebakaran.

Kebakaran terjadi di area Pasar Leuwiliang pada Rabu (27/9/2023) malam. Bupati Bogor Iwan Setiawan meninjau kondisi area pasar yang terdampak kebakaran dan berbincang dengan sejumlah pedagang, Jumat (29/9/2023). Ia meminta area pasar yang terbakar tidak dimasuki terlebih dahulu untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.

Baca Juga

“Tadi saya lihat masih ada aktivitas (di area terdampak kebakaran), padahal ini cukup berbahaya ya karena udara bekas kebakaran dan masih rawan,” kata Iwan.

Berdasarkan data dari Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, kebakaran berdampak terhadap 550 kios, 580 los, 450 awning, dan 35 tempat berjualan pedagang kaki lima (PKL). Iwan mengatakan, untuk penanganan jangka pendek, Pemkab Bogor akan merelokasi pedagang terdampak kebakaran. Tempat untuk berjualan sementara ini akan disiapkan.

“Informasi dari camat, katanya ada tanah pemerintah daerah dekat terminal provinsi. Mudah-mudahan bisa segera ditempatkan di situ. Tapi, kita juga harus mempersiapkan kelayakan pasar sementara itu, sarana dan prasarana juga harus dibangun dulu,” kata Iwan.

Menurut Iwan, lokasi tersebut terbilang layak untuk menjadi tempat relokasi pedagang. Ia mengatakan, pemkab akan berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten Bogor terkait kebutuhan anggaran untuk penanganan dampak kebakaran ini. Ia menilai, untuk kebutuhan anggaran penanganan jangka pendek ini paling memungkinkan menggunakan anggaran dari belanja tak terduga (BTT). 

“Intinya saya minta para pedagang tertib di dalam pengaturannya, jangan sampai di musibah ini ada yang menunggangi. Pemerintah hadir di sini untuk mengambil langkah strategis. Masyarakat kembali ada harapan, bisa kembali berjualan,” kata Iwan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement