Selasa 03 Oct 2023 05:17 WIB

Wah Selain VC, Oknum Dosen Ini Minta Korban Mengirimkan Foto Tanpa Busana

Oknum dosen berinisial MDR itu pun akhirnya mengundurkan diri.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar konferensi pers terkait penanganan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kampus tersebut, Senin (2/10/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar konferensi pers terkait penanganan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kampus tersebut, Senin (2/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pihak kampus Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor telah menggelar rapat, merespon video viral yang menyebut ada dugaan tindak pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen kepada mahasiswi. Oknum dosen berinisial MDR itu pun akhirnya mengundurkan diri, meski belum terungkap apakah dugaan pelecehan seksual itu benar terjadi atau tidak.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dedi Supriadi, mengatakan oknum dosen tersebut berbesar hati mengundurkan diri demi nama baik bersama. Di samping itu, memang ada kode etik dan norma kehidupan di kampus UIKA sendiri.

“Tadi pagi MDR sudah kami panggil untuk dimintai keterangan, yang bersangkutan bersumpah 'Demi Allah' tidak melakukan hal itu. Namun, proses penegakan norma hukum di dalam kampus tetap kami lakukan,” kata Dedi ketika ditemui Republika di kampus UIKA, Senin (2/10/2023).

Dedi menjelaskan, dalam kode etik kampus apabila ada kejadian serupa entah benar atau tidak, maka langkah yang diambil antara mengundurkan diri atau diberhentikan secara tidak hormat. Dalam kejadian ini, sang oknum dosen mengambil langkah mengundurkan diri.

Kendati demikian, Dedi menegaskan, apabila dalam kejadian ini oknum dosen tersebut terbukti tidak bersalah, maka kampus UIKA akan bertanggung jawab untuk memulihkan nama baiknya. Serta diizinkan untuk kembali mengajar sebagai Dosen Fakultas Ilmu Agama.

“Harus dipulihkan. Kita kan harus adil. Mau tidak mau harus dipulihkan, boleh ngajar lagi. Tapi kalau ada sedikit kesalahan apapun, harus keluar,” jelasnya.

Di samping itu, sambung Dedi, dalam pertemuan yang dilakukan bersama pihak rektorat, oknum dosen itu telah membantah hal-hal yang dituduhkan oleh korban dugaan pelecehan itu. Dimana tuduhan-tuduhan ini dituangkan dalam akun TikTok @mahasiswiuika yang kini telah hilang.

“Iya dia (oknum dosen) beri bantahan. Dia bilang ‘saya tidak pernah melakukan itu. Wallahi (demi Allah). Kalau sudah bilang ‘Wallahi’ saya harus percaya, kalau tidak percaya sama saja saya tidak percaya Allah,” ujar Dedi.

Sebelumnya, diberitakan mahasiwi UIKA Bogor diduga menjadi korban dugaan pelecehan seksual, oleh seorang oknum dosen di kampus tersebut. Kasus ini sudah diketahui pihak kampus UIKA, yang akan segera memanggil oknum dosen yang bersangkutan.

Mulanya dugaan pelecehan seksual diungkap melalui media sosial TikTok @mahasiswiuika. Dalam video berdurasi 24 detik itu, pengunggah yang diduga korban mengaku mendapatkan pelecehan seksual dari oknum dosen UIKA Fakultas Agama Islam berinisial MDR.

Dalam video, pengunggah memerinci tindakan tak terpuji apa saja yang dilakukan seorang tenaga pengajar kepada mahasiswi itu. Mulai dari video call, hingga meminta korban mengirim foto tanpa busana. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement