Rabu 04 Oct 2023 18:21 WIB

Simulasi Pengamanan Pemilu di Bandung, Antisipasi Demo Aman Hingga Anarkistis

Simulasi melibatkan petugas dari sejumlah instansi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Massa membakar ban saat simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/10/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Massa membakar ban saat simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Polrestabes Bandung bersama sejumlah instansi terkait menggelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota), Rabu (4/10/2023). Simulasi ini merupakan bagian dari persiapan untuk pengamanan pemilihan umum (pemilu) serentak 2024.

Kegiatan simulasi yang dilaksanakan di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, itu melibatkan personel Brimob Polda Jawa Barat, jajaran TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.

Baca Juga

Kepala Polrestabes (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, kegiatan simulasi untuk mempersiapkan pelaksanaan Operasi Mantap Brata untuk pengamanan agenda pemilu 2024. Saat simulasi, dibuat skenario aksi demonstrasi dengan kondisi bervariasi.

“Jajaran Polrestabes Bandung melaksanakan simulasi, baik dari kegiatan yang masih aman sampai kegiatan yang paling rawan, yaitu anarkistis. Di situ kita lakukan latihan-latihan, tahapan-tahapan yang akan dilakukan jajaran,” kata Kapolrestabes, Rabu (4/10/2023).

 

photo
Anggota kepolisian menghadang massa yang anarkistis saat simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/10/2023). - (Abdan Syakura/Republika)

 

Kapolrestabes berharap pelaksanaan pemilu berjalan lancar dan aman. Namun, kata dia, jajaran kepolisian disiagakan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di lapangan saat momen pemilu. Termasuk dalam menghadapi aksi unjuk rasa.

“Apakah dari kegiatan unjuk rasa tersebut mungkin berubah menjadi status ‘kuning’, yaitu sudah melakukan kegiatan-kegiatan untuk berusaha masuk dan lain-lain, sudah ada tahapan-tahapannya dari tim negosiasi polwan, Dalmas, dan terakhir Satbrimob,” kata Kapolrestabes.

Jika sampai masuk status “merah”, menurut Kapolrestabes, seperti terjadi tindakan anarkistis, petugas akan melakukan upaya penindakan. Ia menyampaikan kesiapan jajaran Polrestabes Bandung untuk melakukan pengamanan pemilu. “Insyaallah, kita sudah siap,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement