Selasa 10 Oct 2023 06:56 WIB

Hari tanpa Bayangan di Bandung, Catat Tanggalnya

Hari Tanpa Bayangan fenomena matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Warga mengamati bayangannya saat terjadi fenomena hari tanpa bayangan, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Warga mengamati bayangannya saat terjadi fenomena hari tanpa bayangan, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan Hari Tanpa Bayangan akan terjadi di Kota Bandung pada tanggal 11 Oktober. Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi pukul 11.36.27 Wib.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan kulminasi utama atau disebut Hari Tanpa Bayangan, yaitu fenomena matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat sudut deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat maka fenomena yang muncul disebut kulminasi utama.

Baca Juga

"Pada saat itu matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat atau titik zenit. Akibatnya bayangan tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri," ucap dia, Selasa (10/10/2023).

Ia menyebut hari kulminasi utama disebut juga sebagai Hari Tanpa Bayangan. Dengan kondisi Indonesia berada di sekitar ekuator, maka kulminasi utama akan terjadi dua kali dalam setahun.

Rahayu mengatakan waktu terjadi kulminasi utama tidak jauh dari saat matahari berada di khatulistiwa. Di kota-kota lain kulminasi utama terjadi saat deklinasi matahari terjadi pada lintang kota tersebut.

"Waktu kulminasi utama atau hari tanpa bayangan di Bandung terjadi 11 Oktober pukul 11.36,27 Wib," kata dia.

Di Jakarta sendiri kulminasi utama terjadi pada 5 Maret dan 9 Oktober kemarin. Di Nusa Tenggara Timur terjadi pada Februari lalu hingga 5 April di Sabang dan Aceh dan 8 September di Aceh, Sabang dan 21 Oktober di Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya, BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati selama musim kemarau yang dipengaruhi cuaca El Nino. Ia meminta masyarakat untuk menjaga kesehatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement