Kamis 12 Oct 2023 04:05 WIB

Muncul Semburan Air Bercampur Gas di Sukaraja Bogor, Warga Sekitar Dievakuasi

Semburan air bercampur gas muncul diduga setelah pengeboran sumur sekitar 130 meter.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Semburan air bercampur gas muncul di permukiman wilayah Kampung Leuwi Kotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023).
Foto: Dok. BPBD Kabupaten Bogor
Semburan air bercampur gas muncul di permukiman wilayah Kampung Leuwi Kotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Semburan air bercampur gas muncul di permukiman wilayah Kampung Leuwi Kotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (11/10/2023) sore. Karena dikhawatirkan membahayakan, warga di sekitar lokasi tersebut dievakuasi sementara.

Kepala Polsek (Kapolsek) Sukaraja Kompol Birman Simanullang menjelaskan, awalnya ada pemilik tempat kos yang hendak membuat sumur bor. Pasalnya, saat musim kemarau ini, penghuni tempat kos dan warga sekitar mengalami kesulitan mendapatkan air.

Baca Juga

Setelah dilakukan pengeboran selama kurang lebih satu bulan, menurut Kapolsek, masih belum muncul air. Pada Rabu (11/10/2023) petang, dikabarkan air tiba-tiba menyembur, tapi bercampur dengan gas. 

Dilaporkan semburan air bercampur gas muncul setelah dilakukan pengeboran dengan kedalaman sekitar 130 meter. “Yang mengebornya itu ada rasa putus asa, jadi mengambil peralatannya, dinamo. Tahu-tahu tiba-tiba ada semburan air campur gas,” kata Kapolsek kepada wartawan di lokasi, Rabu (11/10/2023).

Mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, Kapolsek mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor untuk mengevakuasi sementara warga di sekitar lokasi semburan air bercampur gas itu. Langkah evakuasi juga dikoordinasikan dengan aparat wilayah setempat.

“Soalnya kita enggak tahu, nanti jangan-jangan ada gas yang lain, yang bersifat racun, itu sangat berbahaya. Untuk itu, kita mengevakuasi semua yang ada di kontrakan ini, sambil menunggu dari Dinas ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) provinsi datang,” ujar Kapolsek.

Menurut Kapolsek, sementara ini belum ada keluhan dari warga akibat gas yang keluar bersamaan dengan air dari sumur bor itu. Ia mengatakan, jenis gas yang keluar mesti diteliti terlebih dahulu.

“Kita enggak tahu gas apa yang disemburkan dari sumur tersebut. Mudah-mudahan tidak ada warga kita yang jadi korban. Belum (dipastikan gas apa), kan itu harus ahlinya,” ujar Kapolsek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement