REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengecek pekerjaan pembangunan Jembatan Wareng di Kecamatan Pakenjeng. Pekerjaan proyek jembatan itu dikeluhkan Bupati Garut Rudy Gunawan.
Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Garut Asep Oo Kosasih mengaku sudah menerima laporan terkait dugaan ketidaksesuaian dalam pekerjaan proyek pembangunan Jembatan Wareng. Ia mengaku langsung melakukan pemeriksaan ke lokasi pembangunan.
“Itu belum selesai proyeknya, masih dalam proses pekerjaan. Namun, kami akan mengecek ke lapangan. Kalau ada yang tidak sesuai, pasti akan ditindaklanjuti,” ujar Asep, saat dihubungi Republika, Kamis (19/10/2023).
Pembangunan Jembatan Wareng mulai dikerjakan pada 2022. Jembatan itu menghubungkan Desa Tegalgede dan Desa Tanjungjaya di Kecamatan Pakenjeng. Asep mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan proyek berjalan sesuai kontrak. Jika terdapat kekurangan atau ketidaksesuaian, kata dia, kontraktor wajib untuk melakukan perbaikan.
Menurut Asep, pembangunan jembatan dengan bentang sekitar 50-60 meter itu ditargetkan selesai pada 2024 dan difungsikan. “Kemungkinan tahun depan,” kata dia.
Bupati Garut Rudy Gunawan meninjau langsung pekerjaan pembangunan Jembatan Wareng pada Rabu (18/10/2023). Di lokasi proyek, Bupati sempat memukulkan kayu pada konstruksi jembatan. Saat itu, semen dan pasir pada konstruksi jembatan dengan mudah terkelupas. “Ini bahaya. Tidak layak pakai ini,” kata dia.
Melihat temuan itu, Bupati menyatakan akan memerintahkan Inspektorat Kabupaten Garut untuk melakukan audit proyek pembangunan jembatan tersebut. “Ini kan membahayakan. Ini kan menghambur-hamburkan duit. Kita beriktikad baik untuk membangun, tapi akhirnya (seperti ini)," kata dia.