Kamis 26 Oct 2023 13:11 WIB

Unpad Luncurkan Tanya Obat, Platform yang Bisa Mudahkan Pasien Mencari Obat

Penyediaan informasi obat secara visual dan tekstual dengan bahasa mudah dimengerti.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Aplikasi Tanya Obat diprediksi akan memegang peranan penting dalam membantu masyarakat menemukan obat yang cocok.
Foto: dok. Republika
Aplikasi Tanya Obat diprediksi akan memegang peranan penting dalam membantu masyarakat menemukan obat yang cocok.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Unggulan Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran (PU IPK Unpad) dan PT Dienggo Kreasi Nusantara mengembangkan aplikasi Tanya Obat. Tanya Obat merupakan platform yang diluncurkan untuk menjawab berbagai tantangan di bidang kesehatan melalui upaya penguatan peran apoteker dengan memanfaatkan teknologi.

Menurut Co-Founder Tanya Obat Apoteker Sofa Dewi Alfian, Tanya Obat diprediksi akan memegang peranan penting dalam membantu masyarakat menemukan obat yang cocok untuk menyembuhkan sebuah penyakit. Pasalnya, semua hal yang diluncurkan oleh platformnya merupakan hasil riset di lapangan berdasarkan survei.

Sofa mengatakan, platform ini berbeda banyak platform kesehatan digital yang berfokus pada konsultasi dokter, peresepan, atau sekadar jual-beli obat dan belum mengakomodasi layanan apoteker. Apalagi di tengah kemajuan teknologi informasi, kata dia, banyak pasien terjebak dengan artikel kesehatan yang berceceran di kolom pencarian Google dan tak bisa dipertanggungjawabkan.

“Dengan demikian, peran apoteker sebagai tenaga kesehatan profesional lewat Tanya Obat akan membari pengetahuan terkait manfaat dan risiko obat pada masyarakat,” ujar Sofa, Kamis (26/10/2023).

Di tengah tantangan dalam isu kesehatan, kata dia, Tanya Obat hadir melalui upaya penguatan peran apoteker dengan memanfaatkan teknologi. Bagaimanapun, apoteker adalah tenaga kesehatan dengan kompetensi di bidang kefarmasian yang berperan dalam perawatan pasien. 

Menurut apoteker Mariska Mahfud, Founder Tanya Obat, apoteker menjadi salah satu kunci dalam pelayanan kesehatan karena berperan menjamin keamanan dan efektivitas pengobatan. Selain itu, apoteker juga berperan penting dalam pemberian informasi obat dan edukasi kepada masyarakat. 

Sejauh ini, hingga Rabu (26/10/2023), sudah terdapat 197 apoteker yang tergabung dengan Tanya Obat. Sebenarnya, permintaan apoteker se-Indonesia untuk tergabung dengan Tanya Obat cukup tinggi, tapi seleksi yang dilakukan cukup ketat. 

“Apoteker yang sudah tergabung dipastikan memiliki surat registrasi sebagai apoteker dan surat izin praktik. Ini semua dilakukan untuk meminimalisasi error, jadi kami memang ingin apoteker yang benar-benar expert di bidangnya,” kata Mariska.

Maka itu, jangan heran jika pelayanan platform tanya obat tidak menggunakan chat bot. Artinya, ketika pasien bertanya mengenai kandungan atau cara pakai obat, misalnya, pasien akan mendapat jawaban dari apoteker proesional.

“Kami real, dalam arti apotekernya memang real. Kami memang menyediakan ruang untuk apoteker untuk bisa melakukan telefarmasi. Ini memang di-encourage oleh Kementerian Kesehatan bahwa tenaga farmasi harus melakukan telefarmasi,” kata Mariska.

Menurutnya, motivasi terkuat bagi Unpad dalam meluncurkan Tanya Obat ialah karena mereka ingin melibatkan peran apoteker di tengah tantangan industri kesehatan. 

“Jadi, jangan mengurusi manajemen saja, melainkan bisa berkomunikasi langsung dengan pasien,” katanya.

Motivasi kedua, kata Mariska, ialah menjawab keingintahuan masyarakat yang tinggi dengan penyediaan informasi yang akurat. Seperti, setiap artikel kesehatan yang terbit di Tanya Obat memang mendapat verifikasi langsung dari para ahli.

Mariska mengatakan, Tanya Obat merupakan one stop pharmacy yang menghadirkan pelayanan kefarmasian kepada pasien. Yakni, melalui penyediaan informasi obat secara visual dan tekstual dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien. Serta, fitur konsultasi apoteker untuk penggunaan obat yang lebih tepat. 

Pasien pun, kata dia, dapat memperoleh informasi mengenai riwayat konsultasi dengan apoteker yang telah dilakukan dengan mengutamakan data security, connectivity, dan privacy pasien. 

"Aplikasi ini mengedepankan kenyamanan pasien (user friendly) untuk mendapatkan obat secara tepat dan cepat," katanya.

Selain itu, kata dia, Tanya Obat juga menjadi media pembelajaran bagi apoteker dalam meningkatkan kompetensi dan berkontribusi dalam memberikan informasi kesehatan dalam fitur artikel populer. Sinergi keilmuan dan teknologi ini akan menjawab kebutuhan masyarakat melalui peran apoteker dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Pada 2023, kata dia, Tanya Obat merencanakan strategi pengembangan dengan mengedepankan perannya sebagai solusi bagi masyarakat dan apoteker dalam hal edukasi informasi kesehatan dan pelayanan farmasi klinis. Sehingga, masyarakat lebih bijak dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan kondisi kesehatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement