Kamis 02 Nov 2023 15:22 WIB

Warga di Perkampungan Jabar Masih Ada yang tak Miliki Jamban Septik Tank

Jamban warga hampir 90 persen masih belum menggunakan septik tank.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Seorang warga melintasi sebuah jamban.
Foto: Republika/Eva Rianti
Seorang warga melintasi sebuah jamban.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat Jabar, masih ada yang belum memiliki septik tank. Salah satunya, warga yang berada di Kampung Pereng, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung.

Menurut Ketua Tim Pengabdi, Sandy Faizal, lokasi kampung tersebut di daerah pegunungan tinggi. Padahal, lokasinya, tidak terlalu jauh hanya sekitar 1,5 sampai 2 jam dari Kota Bandung. Namun, warga banyak yang belum memiliki jamban bersih.

"Namun di daerah tersebut jamban warga hampir 90 persen masih belum menggunakan septik tank, aliran kotoran rumah tangga masih langsung ke kolam atau sungai secara terbuka yang disebut Open defecation," ujar Sandy, Kamis (2/11/2023).

Menurut Sandy, dengan masih rendahnya pengetahuan dan kemampuan warga tersebut untuk membangun jamban sehat, pihaknya menilai masalah ini menjadi penting untuk mendapatkan sosialisasi dan pendampingan tentang pentingnya pembuatan jamban sehat. 

"Agar, mereka mempnyai saluran ke septik tank tidak terbuka langsung ke kolam atau sungai. Sehingga terhindar dari penyakit akibat terkontaminasinya air oleh kotoran manusia tersebut," paparnya.

Rendahnya pengetahuan tentang jamban sehat, kata dia, disebabkan berbagai faktor.  Di antaranya kurangnya pembinaan, dan belum dimengertinya alur pembuangan kotoran yang memenuhi standar kesehatan. 

"Diperlukan inovasi bagi tim pengabdi yang terdiri dari dosen, mahasiswa juga alumni FK Unisba untuk membantu permasalahan di warga tersebut," katanya.

Antara lain, dengan pemberdayaan tokoh masyarakat untuk diberikan sosialisasi tentang program open defecation free dan pembinaan kesehatan terhadap masyarakat sebagai salah satu bentuk pengamalan misi Unisba. 

Serta, menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlakul karimah sebagai mujahid, mujtahid, dan mujaddid, sebagai sumbangsih hasil pemikiran, konsep dan teori-teori baru bagi kemaslahatan umat.  

Selain itu, kata dia, mampu menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan warga agar terhindar dari berbagai masalah kesehatannya.

"Kami telah meresmikan Jamban sehat kampung pereng, warga sebagai rangkaian Pengabdian kepada Masyarakat Dosen Hibah Internal Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat fakultas Kedokteran (UPPM-FK) Unisba periode 2022-2023," paparnya.

Kegiatan ini, kata dia, digelar dalam rangka meningkatkan kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan judul “Pemberdayaan Tokoh Masyarakat Dalam Program Open Defecation Free Warga Kampung Pereng, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung”. 

Kegiatan PKM ini, diawali dengan pembukaan PKM pada tanggal 23 Juli 2023, dengan sambutan secara virtual oleh Plt Dekan Fakultas Kedokteran Unisba Santun Bhekti Rahimah dan sambutan secara luring diberikan oleh pimpinan Tokoh Masyarakat desa Pangauban KH Mahya, 

Kegiatan ini, kata dia, diikuti oleh sebanyak 30 orang tokoh masyarakat, dengan bimbingan 3 orang dosen pengabdi, 18 orang mahasiwa fakultas kedokteran Unisba. 

"Setelah kegiatan ini, diharapkan informasi yang diberikan kepada tokoh masyarakat dapat dilanjutkan kepada warga lainya, sehingga dapat terwujudkan jamban sehat sebagai salah satu pilar hidup bersih sehat  di masyarakat," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement