REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Ahad (5/11/2023) sore hingga malam, memicu bencana longsor. Bencana longsor dilaporkan terjadi di dua desa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana mengatakan, longsor terjadi di wilayah Desa Subang, Kecamatan Subang, pada Ahad (5/11/2023), sekitar pukul 22.30 WIB, dan di wilayah Desa Cantilan, Kecamatan Selajambe, pada Senin (6/11/2023) sekitar pukul 00.00 WIB. “Longsor terjadi akibat hujan kencang yang melanda daerah,” ujar dia, Senin (6/11/2023).
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian longsor itu. Indra menjelaskan, di wilayah Desa Subang, longsor terjadi di kawasan Dusun Manis RT 09/RW 03 dan RT 12/RW 03. Salah satunya longsor tebing jalan lingkungan (gang), yang mengakibatkan akses jalan terputus.
Longsoran dilaporkan menimpa bagian dapur satu rumah warga, sehingga jebol. Setelah kejadian, kata Indra, dilakukan pembersihan material longsor secara swadaya. “Rumah masih bisa dihuni,” ujarnya.
Selain itu, longsor terjadi pada tembok penahan tanah (TPT) jalan bagian samping Asrama Putra Ma’had Bahrul Ulum Pesantren SMP 1 Subang. Longsor dilaporkan berpotensi mengancam satu ruangan putra. “Longsor diakibatkan oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Indra.
Indra mengatakan, asrama tersebut sementara ini masih bisa dihuni. Namun, saat hujan, menurut dia, penghuni asrama diminta beralih ke mushala Al-Bahrul Ulum.
Sementara di wilayah Desa Cantilan, longsor dilaporkan terjadi di Dusun Belah RT 007/RW 004. Di daerah tersebut, TPT saluran irigasi untuk pengairan sawah ambruk, yang mengakibatkan TPT halaman samping satu rumah warga menjadi longsor.
Menurut Indra, longsor juga terjadi pada TPT jalan Subang-Selajambe, yang menimpa halaman satu rumah warga.