REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung bakal menggelar pasar murah di 30 kecamatan pada akhir November hingga awal Desember. Pasar murah digelar untuk menyetabilkan harga beberapa komoditas yang tinggi seperti cabai rawit dan beras.
Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan, Pengawasan, Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengatakan, bakal menggelar pasar murah untuk menekan harga bahan pokok yang tinggi. Pasar murah mulai digelar pada 20 November.
"Pasar murah akan dilaksanakan pada tanggal 20, akhir November dan awal bulan Desember. Kegiatan ini difokuskan di 30 kecamatan," ucap dia, Rabu (8/11/2023).
Dia mengatakan, tempat pelaksanaan pasar murah akan disesuaikan dengan usulan dari setiap kecamatan. Pasar murah akan dilaksanakan satu hari di tiap kecamatan di Kota Bandung.
Meiwan melanjutkan, Pasar murah tidak hanya menjual beras dan cabai. Namun, pasar murah akan menjual minyak goreng, terigu, gula, telur dan sayur-sayuran atau kurang lebih sekitar 10 komoditas.
Terkait harga cabai rawit yang menembus Rp 100 ribu per kilogram dan harga beras yang belum turun, dia menyebut, karena hasil panen yang terbatas serta dipicu musim kemarau. Selain itu harga jual di sentra produksi mahal.
"Pemicu kenaikan harga cabai dan beras karena terbatasnya hasil panen karena musim kemarau. Harga yang dijual dari daerah sentra produksi juga mahal," kata dia.
Dia mengatakan, komoditas beras dipasok dari daerah sekitar wilayah Jawa sedangkan cabai dari daerah sekitar Kota Bandung. Seperti wilayah Garut dan Majalengka.