Jumat 01 Mar 2024 12:11 WIB

Warga Serbu Pasar Pangan Murah di Kabupaten Bandung

Pasar Pangan Murah Kabupaten Bandung digelar di komplek Pemkab Bandung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna saat membuka Pasar Pangan Murah di komplek Pemkab Bandung, Jumat (1/3/2024).
Foto: Dok. Pemkab Bandung
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat membuka Pasar Pangan Murah di komplek Pemkab Bandung, Jumat (1/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BANDUNG -- Ribuan orang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bandung tumpah ruah menyerbu kegiatan Gerakan Pangan Murah di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakkan) Kabupaten Bandung di Kompleks Pemkab Bandung, Jumat (1/3/2024).

Berdasarkan pantauan di lapangan, warga terlihat sudah berada di halaman Kantor Dispakkan sejak pagi. Gerakan Pasar Murah yang digelar oleh Dispakkan Kabupaten Bandung bekerjasama dengan Bulog Jawa Barat tersebut, menyediakan sekitar 5 ton beras jenis medium, 1.800 liter minyak goreng, 200 kilogram gula putih, daging ayam, daging sapi, bawang putih, bawang merah, kentang dan jenis sayuran lainnya.

Baca Juga

Menariknya, beras dan semua bahan pangan serta aneka jenis sayuran dijual dengan harga miring, jauh di bawah harga pasaran saat ini. Tak heran, ribuan warga yang didominasi kaum Emak-emak rela mengantre sejak "subuh" demi mendapatkan sembako murah.

"Hari ini Pemkab Bandung menyediakan lima ton beras yang dijual murah, hanya Rp 53 ribu per 5 kg. Jadi cuma Rp 10.300 per kg. Minyak goreng kita jual hanya Rp 30 ribu untuk 2 liter," ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna saat membuka Gerakan Pasar Murah, Jumat.

Selain menyediakan beras dan minyak goreng murah, kata Bupati, Pemkab Bandung juga menyediakan telur yang dijual hanya Rp 28 ribu per kg. Padahal harga telur di pasaran mencapai Rp 32 ribu per kg. Daging ayam dijual Rp 28 ribu per kg, di pasaran mencapai Rp 32 ribu per kg.

Beberapa jenis komoditi lain yang dijual adalah beberapa jenis sayuran seperti bawang merah dijual hanya Rp 21 ribu per kg, bawang putih Rp 34 ribu per kg, paket aneka sayuran yang dijual sangat murah yakni Rp 5 ribu per paket. Ada pula kentang, daging sapi dan Frozen food yang juga dijual dengan harga miring.

"Gerakan Pasar Murah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan. Kita akan terus laksanakan Pasar Murah seperti ini di berbagai kecamatan. Semoga bermanfaat untuk masyarakat sekaligus dapat menjaga inflasi," kata Dadang.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu menyebut, selain di halaman Kantor Dispakkan Kabupaten Bandung, pihaknya juga menggelar kegiatan Pasar Murah serupa di Kecamatan Pameungpeuk. Ia berharap kegiatan tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat menjelang Ramadan.

Sementara itu, masyarakat mengaku sangat senang dan merasa terbantu dengan kegiatan Gerakan Pasar Murah yang digelar Pemkab Bandung tersebut di tengah harga-harga kebutuhan pokok yang terus melambung. 

Seperti yang disampaikan Lia (40), warga Desa Sadu Kecamatan Soreang. Lia mengaku bersyukur karena dapat membeli beras dan minyak goreng dengan harga murah jauh di bawah harga pasaran.

"Alhamdulillah saya dapat beras 5 kilogram dengan harga murah, hanya Rp 53 ribu. Minyak dua liter dengan harga Rp 30 ribu. Terima kasih Pak Bupati, kegiatan ini benar-benar sangat membantu kami terutama kaum Emak-emak," ujar Lia.

Warga lainnya, Lindawati (34) mengaku sengaja datang jauh-jauh dari Pasirjambu ke Soreang demi memperoleh pangan murah. Menurut Linda, kegiatan Gerakan Pangan Murah tersebut sangat membantu meringankan beban rumah tangga Emak-emak seperti dirinya.

"Kalau di pasaran kan saya beli beras Rp 16 ribu per kg. Di sini alhamdulillah, saya beli cuma Rp 10.300 per kg atau Rp 53 ribu per 5 kg. Bagi kami kaum Emak-emak mah sangat terbantu pisan ada kegiatan Pasar Murah seperti ini. Mudah-mudahan sering dilaksanakan oleh Pak Bupati," kata Linda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement