Sabtu 11 Nov 2023 16:22 WIB

Enam Bulan Dilanda Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Beli Air Galon

Selama kemarau, kondisi air ledeng keruh tidak layak untuk kebutuhan masak dan minum.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan air galon guna keperluan makan dan minum.
Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan air galon guna keperluan makan dan minum.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Warga di Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, sudah enam bulan terakhir ini mengalami krisis air bersih. Mereka pun terpaksa merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air kemasan gallon isi ulang guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hal itu seperti yang dialami salah seorang warga Desa Panyingkiran Kidul, Kecamatan Cantigi, Darini. Dia mengatakan, kesulitan memperoleh air bersih dialaminya sejak masuk musim kemarau sampai sekarang.

‘’Susah air sudah selama enam bulanan, ya pokoknya semenjak kemarau saja,’’ terang Darini, Sabtu (11/11/2023).

Darini pun terpaksa harus membeli dua galon air isi ulang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia menyebutkan, harga air minum kemasan galon isi ulang itu sebesar Rp 5.000 per galon.

‘’Itu hanya untuk kebutuhan masak dan minum saja,’’ ujar Darini.

Sedangkan untuk mandi dan mencuci, Darini mengaku memakai air ledeng. Namun, selama musim kemarau ini kondisi air ledeng keruh sehingga tidak layak untuk kebutuhan masak dan minum.

Sementara itu, untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga, Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balongan pun mendistribusikan bantuan air bersih di sejumlah kecamatan. Salah satunya dilakukan di halaman Kantor Kecamatan Cantigi.

Kehadiran bantuan air bersih itupun disambut antusias warga di Kecamatan Cantigi. Mereka rela mengantri sejak pagi meski pembagian air bersih belum dimulai.

Area Manager Communication Relation dan CSR KPI Unit Balongan, Mohamad Zulkifli, mengungkapkan, pada tahun 2023 ini, Indonesia dilanda fenomena El Nino. Dampaknya, sejumlah daerah mengalami kekeringan.

‘’Di tahun 2023 ini kita memiliki musim yang sangat berat dengan adanya El Nino. Dampaknya, kemarau yang sangat panjang ini membebani masyarakat,’’ ujar Zulkifli.

Untuk meringankan beban warga, lanjut Zulkifli, pihaknya pihaknya mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 25 ribu liter air bersih di dua kecamatan. Yakni, di Kecamatan Cantigi dan Krangkeng.

‘’Ada lima truk tangki air, dengan total (kapasitas) 25 ribu liter yang kami bagikan kepada masyarakat di Kecamatan Cantigi dan Krangkeng,’’ tukas Zulkifli. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement