Senin 13 Nov 2023 13:14 WIB

Komisi I Setujui Agus Jadi Calon Panglima TNI Terpilih

Jenderal Agus Subiyanto selama dua jam menjalani uji kelayakan di Komisi I DPR RI.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Calon panglima TNI terpilih Agus Subiyanto usai sekira dua jam fit and proper test oleh Komisi I DPR, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Foto: Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Calon panglima TNI terpilih Agus Subiyanto usai sekira dua jam fit and proper test oleh Komisi I DPR, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi I DPR telah menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap calon panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Setelah dua jam forum tersebut, Komisi I menyetujui Agus menjadi calon panglima TNI terpilih untuk menggantikan Laksamana Yudo Margono.

"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon panglima," ujar Ketua Komisi I Meutya Hafid di Ruang Rapat Komisi I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Adapun dalam forum tersebut, Agus menyampaikan visinya jika terpilih sebagai panglima TNI yang disingkatnya dengan sebutan PRIMA. "Guna terlaksananya semua tugas TNI yang telah ditetapkan, saya memiliki visi TNI yang PRIMA, yaitu TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif," ujar Agus di ruang rapat Komisi I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Visi tersebut dalam rangka membangun institusi TNI yang memiliki daya tahan dan daya gempur. Serta, guna menghadapi dan mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang akan membahayakan integritas bangsa.

Adapun untuk mewujudkan visi tersebut, terdapat lima misi yang dibawanya jika terpilih sebagai panglima TNI. Pertama, memelihara dan memantapkan profesionalisme sebagai alat pertahanan negara.

"Dua, meningkatkan kemampuan perang yang responsif dalam menghadapi lingkungan strategis," ujar Agus.

Ketiga, memantapkan kemampuan TNI yang integratif serta bersinergi dengan kepolisian, kementerian, lembaga, dan komponen bangsa lainnya. Keempat, mewujudkan percepatan modernisasi alutsista sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Lima, mewujudkan TNI yang adaptif terhadap tuntutan tugas dan spektrum ancaman," ujar Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement