Rabu 29 Nov 2023 08:37 WIB

Olah TKP Kasus Ledakan Tabung Gas CNG di Sukabumi, Polisi Dalami Soal Cylinder Valve

Ledakan tabung gas CNG yang dibawa truk itu mengakibatkan korban jiwa.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Polres (Kapolres) Sukabumi AKBP Maruly Pardede.
Foto: Republika/ M Fauzi Ridwan
Kepala Polres (Kapolres) Sukabumi AKBP Maruly Pardede.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Polisi masih menyelidiki kasus ledakan tabung compressed natural gas (CNG) yang dibawa truk di ruas Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Polisi mendalami faktor yang memicu tabung gas CNG itu meledak.

Peristiwa ledakan tabung gas CNG yang dibawa sebuah truk itu dilaporkan terjadi pada Senin (27/11/2023) petang. “Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan bahwa ada 18 tabung gas di dalam kendaraan truk tersebut,” kata Kepala Polres (Kapolres) Sukabumi AKBP Maruly Pardede, Selasa (28/11/2023).

Baca Juga

Menurut Kapolres, saat kejadian, satu tabung terjatuh di truk dan satu tabung lain terpental ke arah parit. Polisi mencari tabung gas yang terpental dari truk. “Pemeriksaan sementara oleh teknisi menunjukkan adanya kerusakan pada bagian cylinder valve (katup silinder), di mana tabung yang terlempar ke parit tidak lagi memiliki cylinder valve terpasang,” kata dia.

Selain melakukan olah TKP, Kapolres mengatakan, penyidik meminta keterangan dari sejumlah orang terkait kasus itu. Di antaranya sopir truk pengangkut tabung gas, empat teknisi dari perusahaan RGS yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kendaraan, dan dua orang anggota yang pertama kali tiba di TKP.

“Penyebab pasti dari meledaknya tabung gas masih dalam proses pendalaman pemeriksaan oleh tim penyidik,” kata Kapolres.

Akibat ledakan tabung gas CNG itu, Kapolres mengatakan, ada dua orang meninggal dunia. Sementara tujuh orang lainnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Kejadian itu juga dilaporkan mengakibatkan kerusakan pada sejumlah kendaraan yang berada di dekat truk pembawa tabung gas CNG.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement