Ahad 17 Dec 2023 19:07 WIB

Dihadiri Ribuan Ustadz, Partai Gelora Optimistis Jabar Jadi Lumbung Suara 

Partai Gelora berkomitmen ingin menjadikan orang-orang tidak berdaya jadi pemimpin.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ribuan ustadz, kyai dan Ajengan yang ada di wilayah Bandung Raya mengikuti acara dialog keumatan yang digelar oleh Partai Gelora Indonesia di Bandung, Ahad (17/12/2023).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Ribuan ustadz, kyai dan Ajengan yang ada di wilayah Bandung Raya mengikuti acara dialog keumatan yang digelar oleh Partai Gelora Indonesia di Bandung, Ahad (17/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, NDUNG -- Seribu ustadz, kiai dan Ajengan yang ada di wilayah Bandung Raya mengikuti acara dialog keumatan yang digelar oleh Partai Gelora Indonesia. Bandung Raya menjadi titik ketiga, setelah sebelumnya acara serupa diadakan di daerah Bogor Raya dan Bekasi. 

"Saya kaget luar biasa, melihat antusiasme para ustadz yang ada diakar rumput terhadap acara keumatan ini. Ini bukti bahwa partai Gelora sudah diterima baik oleh masyarakat," ujar Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, kepada wartawan saat ditemui usai acara di Kota Bandung, Ahad (17/12/2023).

Anis Matta mengatakan, melihat antusiasme para ustadz yang datang, dirinya merasa semakin optimistis Jawa Barat bisa menjadi lumbung suara Partai Gelora. Apalagi, semua agenda keumatan partai Gelora selalu diikuti oleh ribuan ustadz dan Ajengan.

"Jika melihat situasi hari ini, Kita yakin Partai Gelora bisa lolos ambang batas (parliamentary threshold). Dan setengahnya disumbangkan wilayah Jawa Barat," katanya. 

Anis menjelaskan, tren elektabilitas Partai Gelora terus meningkat. Padahal, partai Gelora tidak dihuni oleh para caleg yang memiliki popularitas. 

Anis Matta mengatakan, sejak awal Partai Gelora berkomitmen ingin menjadikan orang-orang tidak berdaya menjadi para pemimpin yang hebat. Karena, fungsi partai politik itu mencetak para pemimpin.

"Partai ini punya fungsi bisa mengubah dan menciptakan pemimpun baru, dimasa yang akan datang, akan ada pemimpin-pemimpin baru dari masyarakat bawah," katanya.

Karena, kata dia, memang sudah seharusnya fungsi utama partai politik melakukan perubahan subtansial. "Partai gelora menjadi tangga calon para pemimpin tersebut," katanya. 

Sementara menurut Ketua DPW Partai Gelora Jawa Barat Haris Yuliana, alasan partai Gelora mengundang para ustadz dan Ajengan ini karena ingin menegaskan posisi partai Gelora hari ini. 

Haris menilai, suara dari para ulama, ustad, kiyai dan Ajengan ini sangat penting. Sehingga, partai Gelora cukup memiliki konsen terhadap pemilih yang berasal dari umat. 

"Ulama adalah penerang masyarakat, pusat perubahan dan sumber ilmu. Ini agenda penting, karena umat perlu penjelasan dari tentang partai Gelora. Dan yang paling oenting adalah Partai Gelora menjadi represtasi keumatan di koalisi. Kira jelaskan posisi gelora," paparnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement