Selasa 19 Dec 2023 15:26 WIB

RSUD Cianjur Siaga Antisipasi Penyebaran Covid-19 Saat Libur Nataru

RSUD Sayang menyiapkan tempat isolasi untuk pasien dengan gejala Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Perawatan di rumah sakit.
Foto: Republika
(ILUSTRASI) Perawatan di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bersiaga mengantisipasi potensi penyebaran Covid-19 pada momen libur Natal dan tahun baru (Nataru). Pasalnya, pada momen liburan itu mobilitas masyarakat diperkirakan tinggi.

Direktur RSUD Sayang, Irvan Nur Fauzy, mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah daerah menjadi atensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Karenanya, RSUD Sayang pun bersiaga untuk melakukan upaya penanganan apabila ada pasien dengan gejala Covid-19. Khususnya pada momen libur Nataru.

Baca Juga

“Langkah awal memberikan vaksinasi tambahan (booster) bagi tenaga kesehatan guna mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 saat libur Natal dan tahun baru 2024 karena angka kunjungan wisatawan akan meningkat, terutama di kawasan Puncak, Cipanas,” kata Irvan, Senin (18/12/2023).

Vaksinasi itu sebagai bentuk perlindungan karena tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam melakukan penanganan pasien. Irvan mengatakan, pihaknya juga menyiapkan sarana prasarana penunjang, seperti alat pelindung diri (APD). Protokol kesehatan (prokes) juga dijaga.

“Sejak status (pandemi) Covid-19 dicabut, kami masih tetap menerapkan prokes ketat terhadap tenaga kesehatan, termasuk saat ini. Meski belum ada laporan temuan pasien umum dari dalam atau luar kota Cianjur yang terpapar, kami berharap tidak ada penularan Covid-19 di Cianjur,” ujar Irvan.

Irvan mengatakan, RSUD Sayang juga menyiapkan enam ruang isolasi, yang bisa digunakan ketika ada pasien dengan gejala Covid-19. Dua ruang isolasi disebut terdapat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Kami juga menyiapkan petugas medis dan tenaga kesehatan lainnya untuk tetap masuk selama libur panjang Natal dan tahun baru 2024, sebagai upaya penanganan cepat ketika ditemukan pasien dengan gejala Covid-19. Termasuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan,” kata Irvan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement