Jumat 12 Jan 2024 08:16 WIB

BMKG Bandung Ingatkan Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi

BMKG memperkirakan tiga hari ke depan terdapat potensi hujan sedang hingga lebat

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Banjir merendam perkampungan di kawasan Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung Jawa Barat, Kamis (11/1/2024). Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Cikapundung. Mayoritas, lokasi yang terdampak berada di area dataran rendah pinggir Sungai Cikapundung.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Banjir merendam perkampungan di kawasan Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung Jawa Barat, Kamis (11/1/2024). Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Cikapundung. Mayoritas, lokasi yang terdampak berada di area dataran rendah pinggir Sungai Cikapundung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Oleh karena itu, masyarakat diminta waspada dan tetap berhati-hati.

Menurut Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, pihaknya memperkirakan tiga hari ke depan terdapat potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang. Hujan tersebut terjadi dalam skala lokal dengan durasi sangat singkat.

Baca Juga

"Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hari. Dimana terjadi pemanasan kuat pukul antara pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB," ujar Teguh, Jumat (12/1/2024).

Teguh mengatakan potensi hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Sumedang, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Karawang, Garut, dan Bandung Barat.

Menurut Teguh, pemanasan kuat ditandai oleh jenis awan berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol serta terkadang memiliki landasan puncaknya atau awan jenis cumulonimbus.  Masyarakat yang berada di wilayah pegunungan atau rawan longsor tetap harus waspada khususnya saat terjadi intensitas hujan ringan berhari-hari.

Sedangkan pada dataran rendah dan dekat aliran sungai, menurut Teguh, mewaspadai banjir. Selain itu, waspada pohon reklame dan lainnya dapat roboh saat hujan angin.

"Kepada masyarakat tetap waspada terhadap bencana dampak cuaca ekstrem," kata dia.

Teguh menambahkan cuaca ekstrem yang terjadi Kamis (11/1/2024) di sejumlah wilayah seperti di Kota Bandung disebabkan oleh tutupan awan Cumulonimbus pada rentang waktu siang sampai malam hari. Hal itu mengindikasikan hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement