Selasa 16 Jan 2024 12:02 WIB

Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem, Jabar Jajaki Kerja Sama dengan BRAC International

Kemiskinan ekstrem Provinsi Jawa Barat sampai Maret 2023 mencapai 403 Ribu Jiwa

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melakukan penandatanganan naskah Letter of Intent (LoI) antara Pemprov Jabar dengan BRAC International di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, (16/1/2024).
Foto: Biro Adpim Jabar
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melakukan penandatanganan naskah Letter of Intent (LoI) antara Pemprov Jabar dengan BRAC International di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, (16/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melakukan Letter of Intent dengan BRAC (Bangladesh Rural Advancement Committee) International untuk Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Graduasi. 

Kerja sama antara Pemda Provinsi Jabar dan BRAC Internasional ditandai dengan penandatanganan naskah kerja sama antara Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Country Lead BRAC International Abdurrahman Syebubakar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (16/1/2024). 

Baca Juga

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan ekstrem Provinsi Jawa Barat sampai Maret 2023 mencapai 0,79 persen atau 403.000 jiwa. Kondisi ini turun 1,07 persen atau 538.880 jiwa dibanding Maret 2022. 

Bey mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk mencari solusi berkelanjutan membantu kelompok masyarakat yang paling rentan demi menurunkan angka kemiskinan ekstrem sampai 0 persen di Jabar. 

"Diharapkan langkah ini dapat efektif dan berdampak langsung sampai ke tingkat rumah tangga, meliputi peningkatan aset, ketahanan pangan, simpanan, inklusi keuangan, kesehatan, integrasi sosial, dan keterampilan produktif," kata Bey. 

Oleh karena itu, Bey berharap kolaborasi dengan berbagai stakeholders dapat mengurangi permasalahan kemiskinan dengan memberdayakan masyarakat untuk mengembangkan mata pencaharian yang berkelanjutan. 

"Upaya ini sebagai langkah kolaborasi dan sinergi untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, ketimpangan dan berbagai ketidakadilan sosial dengan memberdayakan potensi masyarakat melalui intervensi sosial ekonomi," kata Bey. 

Bey terus mendorong sinergi dan keterpaduan program, salah satunya melalui pendekatan pilar utama graduasi, yaitu perlindungan sosial, pengembangan mata pencaharian, pemberdayaan sosial, dan inklusi keuangan. 

"Melalui kerja sama ini diharapkan terjadi peningkatan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan ekstrem sampai nol persen di Jawa Barat tahun 2024," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement