Sabtu 27 Jan 2024 22:15 WIB

Curah Hujan Meningkat, Warga Kuningan Diimbau Waspada Ancaman Bencana

Longsor terjadi pada tebing penahan tanah (TPT) sebuah rumah milik warga setempat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Bupati Kuningan, Acep Purnama pun meninjau secara langsung beberapa titik bencana longsor di Kecamatan Subang, yakni Desa Gunung Aci, Dusun Ragawangsa Desa Situgede dan Desa Pamulihan, Ahad (2/4/2023).
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Kuninga
Bupati Kuningan, Acep Purnama pun meninjau secara langsung beberapa titik bencana longsor di Kecamatan Subang, yakni Desa Gunung Aci, Dusun Ragawangsa Desa Situgede dan Desa Pamulihan, Ahad (2/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN---Meningkatnya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan, telah menyebabkan sejumlah bencana. Masyarakat di daerah itupun diimbau mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi. Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan, bencana itu di antaranya berupa longsor yang terjadi di Dusun Kliwon, Blok Cibogo, Desa/Kecamatan Kadugede, pada Kamis (25/1/2024) pukul 20.00 WIB.

Longsor terjadi pada tebing penahan tanah (TPT) sebuah rumah milik warga setempat. Kondisi itu terjadi setelah turun hujan yang sangat deras di daerah tersebut. Tidak ada korban jiwa. Aparat bersama warga desa setempat kemudian melakukan kerja bakti pembersihan material dan memasang prucup bambu di lokasi longsor.

Baca Juga

Selain longsor, bencana lainnya yang terjadi di Kabupaten Kuningan adalah angina kencang. Peristiwa itu terjadi di Dusun Cadasngampar, Desa Wilagara, Kecamatan Luragung, Kamis (25/1/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. ‘’Angin kencang menyebabkan tiga buah pohon tumbang dan menimpa sebuah madrasah,’’ ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, Sabtu (27/1/2024).

Adapun ketiga pohon yang tumbang itu berupa pohon Arbise setinggi sepuluh meter, pohon durian 15 meter dan pohon jengkol setinggi tujuh meter. Tumbangnya ketiga pohon itu menyebabkan sebuah madrasah rusak sedang. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. ‘’Angin kencang saat itu disertai hujan deras,’’ kata Indra. 

Sementara sepekan sebelumnya, hujan lebat yang disertai petir membuat sebuah rumah warga di Desa Susukan, Kecamatan Cipicung, ambruk. Upaya penanganan darurat pun telah dilakukan oleh aparat desa yang berkoordinasi dengan aparat kecamatan, TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Kuningan.

Kepala BPBD Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, bahwa dari bulan Desember 2023 hingga Februari 2024, perlu dilakukan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca, curah hujan, dan angin kencang. 

Untuk itu, Dian menilai pentingnya dilakukan kewaspadaan, terutama bagi  wilayah Kabupaten Kuningan selatan dan timur yang rawan bencana longsor. Para camat dan lurah serta kepala desa pun diharapkan dapat menyampaikan informasi tersebut kepada warganya masing-masing.

‘’Mari bersama-sama berdoa agar Kuningan senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dari segala bencana. Sebagai bentuk ikhtiar, mari kita jaga lingkungan dan alam ini,’’ kata Dian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement