Selasa 13 Feb 2024 18:23 WIB

Tinjau Lokasi Banjir Ujungjaya Sumedang, Pj Gubernur Bey Sebut Ada Dua Solusi

Apapun solusi yang akan ditempuh terpenting adalah keselamatan dan kesehatan warga.

PJ Gubernur Meninjau Lokasi Bencana Banjir di Ujungjaya Kabupaten Sumedang, 13 Februari 2024
Foto: Dokpim Jabar
PJ Gubernur Meninjau Lokasi Bencana Banjir di Ujungjaya Kabupaten Sumedang, 13 Februari 2024

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG-- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi banjir di Dusun Leuwiawi, Desa/Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Selasa (13/2/2024). Sebelumnya, pada Ahad (11/2/2024) sore banjir disertai lumpur menerjang dua desa yaitu Desa Cipelang dan Ujungjaya akibat tanggul Sungai Cipelang jebol. 

Tercatat 220 unit rumah warga terendam banjir dengan jumlah korban warga terdampak sekitar 220 KK atau 700 jiwa. Bey tiba di Desa Ujungjaya didampingi Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman dan langsung melihat kondisi warga di tenda pengungsian. 

Baca Juga

Bey mengatakan, ada dua solusi untuk penanganan banjir di wilayah tersebut. Pertama, menunggu Bendung Cariang namun baru akan rampung pada 2027.

"Pertama, apakah akan menunggu sampai pembangunan Bendung Cariang tuntas itu juga solusi tapi itu selesainya tahun 2027," ujar Bey.

Solusi kedua, kata dia, merelokasi warga. Saat ini, Pemprov sedang memperhitungkan dari sisi akuntabilitasnya karena tidak sedikit rumah warga yang harus direlokasi. Bey melanjutkan, apapun solusi yang akan ditempuh terpenting adalah keselamatan dan kesehatan warga.

"Bagi kami yang terpenting adalah keselamatan dan kesehatan masyarakat, karena kalau tiap tahun banjir kan tidak sehat juga," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Bey kemudian menyerahkan bantuan logistik untuk kebutuhan warga terdampak dan dana kebencanaan yang diserahkan kepada Penjabat Bupati. 

 

"Tadi melihat dampak banjirnya seperti apa dan yang penting adalah solusi ke depannya. Ini kan banjir berulang tapi yang kemarin ini curah hujannya tinggi dan tanggulnya jebol sehingga (banjir) sampai 3 meter," kata Bey.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement