Kamis 14 Mar 2024 16:58 WIB

Cegah Banjir di Cirebon Timur, Sungai Ciberes Bakal Dinormalisasi Mei

Sungai Ciberes yang ada di Kecamatan Waled sudah mengecil dibandingkan sebelumnya.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Jajaran Polresta Cirebon turun langsung membantu warga membersihkan lumpur pascabanjir, di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon
Foto: Dok Polresta Cirebon
Jajaran Polresta Cirebon turun langsung membantu warga membersihkan lumpur pascabanjir, di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Banjir besar menerjang sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon bagian timur beberapa hari yang lalu. Salah satu penyebabnya, adalah penyempitan dan pendangkalan bendungan dan sungai yang membuatnya tidak bisa menampung air kiriman dari wilayah hulu di Kabupaten Kuningan.

Bupati Cirebon, Imron pun telah meninjau secara langsung Bendungan Ambit di Kecamatan Waled. Bendungan itu dikaitkan dengan penyebab banjir yang terjadi di Kecamatan Waled beberapa waktu yang lalu. Menurut Imron, kondisi sekitar Bendungan Ambit memang terjadi pendangkalan. Kondisi itu sangat memungkinkan menjadi penyebab utama banjir besar di wilayah Cirebon timur.

Baca Juga

‘’Saya lihat memang terjadi pendangkalan di Bendungan Ambit,’’ ujar Imron, Kamis (14/3/2024).

Tak hanya itu, Sungai Ciberes yang ada di Kecamatan Waled juga sudah mengecil dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Akibatnya, sungai tersebut tidak bisa menampung debit air yang tinggi dari wilayah hulu di Kabupaten Kuningan. ‘’Banjir yang terjadi disini, karena kiriman dari Kuningan,’’ kata Imron.

Untuk mencegah kembali terjadinya banjir, kata dia, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah segera melakukan normalisasi sungai. Imron mengaku sudah menghubungi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar segera melakukan langkah cepat pencegahan banjir di Cirebon timur.

Imron pun sudah mendapatkan kepastian dari BBWS, terkait dengan rencana normalisasi yang akan dilakukan di sungai Ciberes tersebut. ‘’BBWS akan melakukan normalisasi sungai pada Mei nanti,’’ kata Imron.

Seperti diketahui, banjir menerjang sembilan kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon pada Selasa dan Rabu pekan kemarin. Banjir itu berdampak pada 83 ribu jiwa warga, dimana dua orang di antaranya meninggal dunia. Pemkab Cirebon pun telah menetapkan status tanggap darurat selama sepekan dan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 25 miliar untuk penanggulangan pascabanjir tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement