Rabu 03 Apr 2024 14:13 WIB

Jelang Lebaran, Masyarakat Diminta Waspada Potensi Hujan Lebat di Jalur Mudik

Potensi hujan lebat bisa menyebabkan bencana banjir di wilayah pesisir Sumatera

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Arie Lukihardianti
Pengendara menerobos hujan lebat
Foto: Republika/Prayogi
Pengendara menerobos hujan lebat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang hari raya Idulfitri 2024 atau lebaran, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengingatkan adanya potensi hujan lebat di sebagian ruas jalur mudik di Pulau Jawa. Karena itu, ia pun meminta masyarakat untuk mewaspadai kondisi cuaca tersebut.

Hal itu disampaikan Eko dalam rapat Kesiapan Pemerintah Menghadapi Risiko Bencana  Hidrometeorologi pada arus mudik bersama Kantor Staf Presiden, dikutip pada Selasa (2/4/2024).

Baca Juga

"Seperti yang kami sampaikan sebelumnya ada beberapa hal yang perlu dicermati terkait kondisi cuaca ada potensi hujan lebat di beberapa wilayah yang harus kita cermati atau waspadai di antaranya di sebagian ruas jalur mudik di Pulau Jawa. Terutama di ruas atau daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat ini ada potensi hujan lebat menjelang lebaran atau pas mudik," ujar Eko.

Selain itu, Eko juga mengingatkan adanya potensi hujan lebat yang bisa menyebabkan bencana banjir di wilayah pesisir di Sumatera, dan sebagian besar Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua.

"Ini perlu dicermati apalagi di tanggal 1 atau awal April ini hingga tanggal 13 ini ada potensi ancaman banjir pesisir di beberapa wilayah, walaupun di beberapa wilayah pesisir hanya saja tidak boleh kita abaikan kondisi ini karena ini juga dapat menggangu aktivitas nanti," katanya.

Eko melanjutkan, di fase pancaroba saat ini cuaca sangat cepat berubah, terutama perubahan kecepatan angin yang sangat tinggi di penyeberangan. Sehingga bisa menyebabkan terjadinya gelombang tinggi dan berpengaruh terhadap lalu lintas arus mudik.

"Kita harus waspadai hal ini dan cermati mitigasinya. Juga untuk jalur penyeberangan perlu waspada terhadap perubahan kecepatan angin, terutama di Selat Sunda, Selat Bali, dan Selat Lombok," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement