Jumat 05 Apr 2024 12:26 WIB

Sekda Jabar Herman Pastikan Operasi Pasar Bersubsidi Tuntas H-4 Lebaran

Disperindag Jabar menganggarkan Rp15 miliar untuk Opadi

Antran panjang warga saat Operasi Pasar Beras Medium SPHP dan Pasar Murah, yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, di Pasar Kreatif Jawa Barat
Foto: Edi Yusuf/Republika
Antran panjang warga saat Operasi Pasar Beras Medium SPHP dan Pasar Murah, yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, di Pasar Kreatif Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Pemprov Jawa Barat (Jabar) menargetkan operasi pasar bersubsidi (Opadi) tuntas 100 persen pada Sabtu (6/4/2024). Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan, Opadi sebagai ikhtiar untuk mengendalikan inflasi di Jabar. 

"Ini (Opadi) komitmen Pak Pj. Gubernur. Inflasi harus terkendali di Jabar, salah satu ikhtiarnya melalui operasi pasar," ujar Herman saat memantau Opadi di Kota Bandung, Kamis (4/4/2024). 

Baca Juga

Menurutnya, tak hanya Opadi, pihaknya bersama pemerintah pusat serta kabupaten dan kota pun melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM). Untuk Opadi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar menyediakan 161.000 paket sembako, yang terdiri dari  5 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, dan gula 2 kg. 

"Untuk operasi ini kami memberikan subsidi 161.000 paket, dengan subsidi per paket Rp45.700, disebar di 27 kabupaten dan kota. Tentunya kami juga mempunyai prioritas lebih pada kabupaten dan kota dengan inflasi tinggi," kata Herman. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan, Opadi yang diluncurkan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin di Kota Sukabumi, Senin-Rabu, tanggal 1-3 April 2024, sudah tersalurkan 43 persen. 

"Hari ini mudah-mudahan bisa sampai 78 persen sehingga kita bisa selesai hari Jumat dan paling lambat Sabtu seperti itu (mencapai 100 persen) di seluruh Jawa Barat," kata Noneng. 

Disperindag Jabar menganggarkan Rp15 miliar untuk Opadi yang akan disalurkan saat Idulfitri, Idul Adha, Natal serta tahun baru. Untuk Opadi menjelang Lebaran 2024, anggarannya mencapai Rp 7,3 miliar. "Di tiap kabupaten kota rata-rata ada tiga titik atau empat titik," katanya. 

Noneng mengatakan, tiga komoditas Opadi dipilih atas hasil kajian dari Universitas Padjadjaran yang meneliti komoditas yang biasa naik signifikan, di antaranya gula, minyak goreng, dan beras.  "Sebetulnya ada juga komoditi seperti cabai, tapi pekan lalu harga cabai sudah mulai turun. Ada pula daging ayam, tapi daging ayam agak riskan dalam mengirim dan menyimpan," katanya. 

Menurut Noneng, Opadi adalah salah satu instrumen yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar agar masyarakat mendapatkan komoditas pangan dengan harga terjangkau. "Dengan adanya subsidi jadi lebih murah. Harapan kita yang asalnya tak miskin jangan sampai jatuh dalam kemiskinan ketika harga meningkat. Itu yang lebih kita jaga melalui Opadi," kata Noneng.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement