Senin 22 Apr 2024 10:11 WIB

Harga Bawang Merah Super di Majalengka Tembus Rp 80 Ribu Per Kilogram

Kenaikan harga bawang merah itu disebut akibat pengaruh cuaca ekstrim

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pedagang menata bawang merah
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang menata bawang merah

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA---Harga bawang merah di pasar tradisional di Kabupaten Majalengka meroket hingga lebih dari 100 persen. Kondisi itu dikeluhkan tak hanya oleh konsumen, namun juga oleh pedagang. Seperti di Pasar Kadipaten, Kabupaten Majalengka, harga bawang merah yang dijual oleh para pedagang saat ini ada di kisaran Rp 60 ribu per kilogram. Padahal dalam kondisi normal, harga bawang merah hanya berkisar Rp 28 ribu per kilogram.

Sementara bawang merah dengan kualitas super, lebih mahal lagi, yakni di kisaran Rp 80 ribu per kilogram. Biasanya, pedagang menjual bawang merah dengan kualitas tersebut dengan harga Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Juga

Kenaikan harga bawang merah itu disebut akibat pengaruh cuaca ekstrim di daerah sentra penghasil bawang merah. Kondisi tersebut menyebabkan banyak petani yang gagal panen sehingga mengurangi pasokan kepada para pedagang.

Salah seorang pedagang di Pasar Kadipaten, Neng Hasanah, mengatakan, kenaikan harga bawang merah sejak beberapa hari yang lalu itu telah menyebabkan omset penjualannya jadi menurun. Pasalnya, konsumen mengurangi pembelian bawang merah mereka.

‘’Ya setengahnya omset hilang. (Konsumen) yang biasanya membeli bawang merah seperempat kilogram, sekarang mah cuma satu ons bahkan setengah ons,’’ ujar Hasanah, Senin (22/4/2024).

Hasanah mengatakan, selain bawang merah, kenaikan harga juga terjadi pada sejumlah komoditas lainnya. Di antaranya, bawang putih, tomat dan bawang daun.

Tak hanya pedagang, kenaikan sejumlah komoditas terutama bawang merah juga dikeluhkan oleh konsumen. Meski bawang merah bukan termasuk bahan pangan pokok, namun keberadaan komoditas tersebut dalam masakan menjadi hal yang mutlak. ‘’Masakan kalau tidak ada bawang merah ya jadinya tidak sedap,’’ kata seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cigasong, Indah.

Indah mengaku tidak menyangka harga bawang merah melonjak tinggi setelah lebaran Idul Fitri. Dia pun mengurangi pembelian bawang merahnya. ‘’Tadi beli seperempat kilo Rp 20 ribu, naiknya tinggi sekali. Kalau dihitung sekilonya Rp 80 ribu,’’ kata Indah.

Indah berharap, harga bawang merah bisa segera kembali turun. Hal itu menyusul sejumlah komoditas lainnya yang telah turun pascalebaran. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement