Ahad 05 May 2024 20:34 WIB

CIMB Niaga Terus Dorong Digitalisasi Perbankan di Kalangan Milenial Jabar

Saat ini pengguna digital banking memang cukup banyak

Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan menyampaikan keterangan pers saat acara Halalbihalal dan Silaturahmi bersama CIMB Niaga di Kota Bandung, Jawa Barat, akhir pekan ini
Foto: Edi Yusuf/Republika
Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan menyampaikan keterangan pers saat acara Halalbihalal dan Silaturahmi bersama CIMB Niaga di Kota Bandung, Jawa Barat, akhir pekan ini

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---CIMB Niaga terus mendorong digitalisasi untuk anak muda atau milenial di Jabar. Misalnya, medorong finansial literasi dengan membuka layanan di Kampus ITB. Selanjutnya, ada rencana untuk membuka layanan lagi di Kampus Unpar.

"Kami akan terus memberikan edukasi pada generasi muda bagaimana finansial lieterasi. Termasuk bagaimana berinvestasi membuka rekening reksadana dan bisa nabung untuk membeli rumah," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan, pada Halal bi Halal bersama CIMB Niaga di Bandung, akhir pekan ini.

Baca Juga

Menurutnya, para milenial itu diarahkan 100 persen digital banking. Karena, saat ini pengguna digital banking memang cukup banyak. "Kami berharap ke depan cash less pindah ke jadi card less. Jadi masyarakat  bisa mengandalkan devicenya sendiri saat bertransaksi," katanya. 

Lani menjelasakan, pihaknya pun akan terus melakukan efisiensi untuk menekan rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) di bawah 44 persen. Langkah tersebut  seiring masifnya upaya perseroan melakukan ekspansi digitalisasi. Efisiensi terus dilakukan di semua lini untuk menekan rasio biaya perbankan. Tingginya biaya perbankan diantaranya operasional kantor dan mesin anjungan tunai mandiri (ATM). 

“Target kami efisiensi hingga di bawah 44 persen. Upaya efisiensi salah satunya memaksimalkan layanan digital, tapi bukan berarti kami memangkas karyawan atau kantor cabang,” kata Lani 

Menurut dia, pengembangan kantor cabang bisa saja dilakukan, baik berupa penutupan di daerah tertentu dan membuka di daerah lainnya. Pembukaan dan penutupan kantor cabang akan mengikuti perkembangan kondisi kedepan. 

Seperti halnya di Jakarta, pihaknya akan melakukan pengurangan kantor cabang dan membuka kantor cabang baru seperti di Kalimantan (IKN) dan Sumatera. Perampingan kantor cabang di Jakarta melihat tren masyarakat yang sudah banyak beralih ke digital. 

“Memang dalam 6 tahun terakhir kami sudah memangkas sekitar 25 kantor cabang. Saat ini ada sekitar 355 kantor cabang di 99 kota. Jumlah tersebut yang akan kami maksimalkan, tapi tidak menutup kemungkinan akan bertambah,” kata dia. 

Nantinya, konsep kantor cabang akan lebih dimaksimalkan dari sisi jenis dan cara cabang beroprasi. Misalnya mengembang kantor cabang hybrid yang mampu beroperasi selama 24 jam. Di sisi lain, untuk nasabah korporasi dan UMKM juga masih memerlukan tatap muka langsung. 

“Untuk meningkatkan layanan bagi nasabah, tahun ini kami juga akan menambah fasilitas digital di sejumlah kantor cabang seperti mesin Self Service Banking (SSB) dan membuka Digital Branch yang memadukan fasilitas kantor cabang konvensional dan digital di Jawa Barat,” kata Lani. 

Menurutnya, seiring efisiensi layanan konvensional, CIMB Niaga mencatat peningkatan layanan digital. Di mana, penggunaan layanan digital tumbuh luar biasa. Transaksi digital naik drastis 113 persen dengan volume naik 42 persen. Penggunaan QRIS naik 101 persen. 

“Dulu banyak warga tarik yang tunai di ATM, sekarang pakai elektronik. Sekarang teknologi adalah keniscayaan, sehingga kami akan terus komitmen dorong digitalisasi ini,” katanya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement