REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-----Pascakecelakaan bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Jalan Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024), semua daerah memperketat kegiatan study tour. Salah satunya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi yang memperketat kegiatan study tour siswa sekolah. Mereka, mempertimbangkan pemeriksaan ramp check dari Dinas Perhubungan Kota Cimahi menjadi syarat diperbolehkan study tour.
Sekretaris Disdik Kota Cimahi Heni Tishaeni mengatakan pemeriksaan ramp check bus yang akan melaksanakan study tour dilakukan untuk mencegah potensi kecelakaan. Hal itu dipastikan agar bus dinyatakan laik jalan."Itu bisa dipertimbangkan (ramp check) mungkin bisa jadi bahasan, jadi kendaraan laik jalan," ujar Heni, Selasa (14/5/2024).
Ia menuturkan pihaknya menyoroti kecelakaan bus rombongan pelajar yang menewaskan 11 orang tersebut. Bahkan pihaknya sudah menerima surat edaran dari Pj Gubernur Jabar tentang pelaksanaan study tour. "Dari internalnya mah aman, tapi dari sekolah kan gak tahu harus ngecek busnya seperti apa dan izin," kata dia.
Ia mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Cimahi untuk melaksanakan pemeriksaan ramp check tiap keberangkatan study tour. Heni memastikan pelaksanaan study tour yang digelar sebelumnya diizinkan dengan persyaratan ketat. "Sebelum-sebelumnya kita yang sudah pergi yang kita izinkan itu memang ketat izinnya. Mulai dari orang tua, kesepakatan antara komite dengan sekolah," kata dia.
Ia pun akan menyarankan agar sekolah tidak melaksanakan study tour ke tempat yang jauh. "Yang penting keamanan dan keselamatan para peserta didik, serta semua orang yang utama," kata dia.
Sebanyak 11 orang meninggal dunia akibat kecelakaan bus terguling terdiri dari 10 orang rombongan bus dan satu orang warga Subang. Sedangkan puluhan orang mengalami luka berat dan ringan.