REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sahara Putri Ayu Kenanga Gunawan, seorang perempuan asal Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, menorehkan prestasi membanggakan. Dia menjadi wakil pemuda Indonesia pada event 10th World Water Forum (WWF) yang berlangsung di Bali.
Dalam program talk show yang disiarkan oleh South East Asia (SEA) Today International Television pada 21 Mei 2024 lalu, Sahara menjadi salah seorang narasumber. Gadis yang baru lulus kuliah itu membahas "Peran Pemuda dalam Mengatasi Masalah Air" sebagai rangkaian dari event WWF.
Dari talk show tersebut terungkap, Sahara terpilih dalam 6th General Assembly (Sidang Umum ke-6) dan menjadi delegasi Indonesia dalam acara 10th WWF. Sidang umum keenam tersebut menghadirkan 70 pemuda yang dipilih dari 6.000 anggota parlemen dari 45 negara.
‘’Pemuda yang terpilih akan mewakili negaranya masing-masing dalam acara WWF yang diselenggarakan di Bali. Alhamdulillah, Sahara dari Indramayu bisa mewakili Indonesia di Forum WWF,’’ kata Sahara, Jumat (24/5/2024).
Menurut Sahara, sidang umum itu berfungsi sebagai miniatur Forum Pemuda dalam WWF. Sidang itu mencakup proses tematik, regional dan politik untuk melatih kaum muda dalam advokasi dan pembuatan kebijakan dari perspektif pemuda, yang diadakan oleh International Secretariat for Water (ISW) Canada dan World Youth Parliament for Water (WYPW).
‘’Tidak hanya diajarkan bagaimana WWF berlangsung, tetapi kami juga diajarkan untuk memahami pesan-pesan kunci yang akan dibahas dalam setiap sub-tema WWF,’’ ujar gadis juga menjadi Vice President of the Bali Youth Parliament for Water tersebut.
Sahara menambahkan, 10th WWF adalah konferensi tingkat tinggi yang dihadiri 148 negara untuk mendiskusikan kebijakan-kebijakan terkait air. Hasil akhir dari pertemuan itu adalah deklarasi perjanjian dan komitmen universal.
Sahara bersama 69 pemuda lainnya memperjuangkan deklarasi yang pro terhadap peran pemuda sebagai generasi penerus di negaranya masing-masing.
Secara garis besar, ada empat poin yang diperjuangkan. Yakni, meningkatkan dan memperluas peluang pekerjaan dan akademik bagi para profesional muda di bidang air dan sanitasi, mengubah inklusi dan konsultasi para profesional muda di bidang air dan sanitasi serta aktivis dalam pengambilan keputusan menjadi norma dan bukan pengecualian, dukungan untuk kepemimpinan dan kewirausahaan yang dipimpin oleh pemuda di bidang air dan sanitasi, serta tindakan melawan penggunaan air sebagai senjata.
Pasca kegiatan 10th WWF, Sahara juga menyampaikan bahwa akan ada follow up terhadap hasil dari deklarasi yang disepakati sampai 11th WWF selanjutnya. Kegiatan itu rencananya akan diadakan di Arab Saudi pada 2027. Selain itu Sahara juga akan menindaklanjuti beberapa pendekatan spesifik terkait advokasi kebijakan terhadap pemerintah Indonesia mengenai isu-isu air dan lingkungan.