Kamis 13 Jun 2024 10:57 WIB

Petani Sumringah, 20 Tahun Menanti Normalisasi Kali Congger Akhirnya Terwujud

Kali Congger memiliki peran yang sangat penting dalam pengairan sawah

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Sawah Kabupaten Indramayu (Ilustrasi)
Foto: Dok. Republika
Sawah Kabupaten Indramayu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU---Kali Congger atau Kali Saradan bahkan ada yang menyebutnya Kali Kemisan, kini mulai dilakukan normalisasi. Sungai itu membentang mulai dari wilayah Kecamatan Kroya sampai dengan Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

Normalisasi pada sungai yang memiliki lebar kurang lebih 20 meter itupun disambut gembira oleh para petani. Pasalnya, mereka sudah menantikan normalisasi sungai itu selama 20 tahun terakhir.

Baca Juga

Salah satu petani asal Desa Pegagan, Kecamatan Losarang, Soneta, mengatakan, Kali Congger memiliki peran yang sangat penting dalam pengairan sawah di desanya. Namun, baru kali ini Kali Cingger dilakukan normalisasi. ‘’Sudah 20 sungai ini baru diberesi. Alhamdulillah, kami sekarang bisa tenang tidak bakal kena banjir lagi,’’ ujar Soneta.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa Pegagan, Sofyan. Dia pun sangat mengapresiasi atas dilakukannya normalisasi Kali Congger tersebut. ‘’Kali Congger sangat dibutuhkan karena sungai itu selain dimanfaatkan sebagai saluran pembuang, aliran airnya juga digunakan setiap masa tanam gadu (kemarau),’’ kata Sofyan.

 

Untuk memastikan normalisasi berjalan lancar, Camat Losarang, Boy Billy Prima bersama kepala Desa Pegagan beserta jajarannya melihat langsung perkembangan pekerjaan normalisasi Kali Congger tersebut. ‘’Alhamdulillah, Kali Congger sudah dilakukan perbaikan atau normalisasi. Mudah-mudahan dengan dilakukannya normalisasi ini, cerita tentang sawah kebanjiran tidak terjadi lagi,’’ kata Boy.

Boy menambahkan, setelah kondisi dan lebar sungai kembali maksimal, diharapkan persediaan air yang ada di Kali Congger bisa optimal mendukung keberhasilan tanam padi pada musim kemarau ini. Hal itu sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement