Senin 24 Jun 2024 21:45 WIB

Dadang Supriatna Bersama IPARI Luncurkan Dua Buku Bedas, Oase Hikmah dan Imtiyaz

Dua Buku Bedas yang diluncurkan tersebut berjudul "Oase Hikmah" dan "Imtiyaz".

Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Ikatan Penyuluh Agama RI (IPARI) Kabupaten Bandung melaksanakan launching Buku Bedas di Gedung Mohamad Toha Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Senin (24/6/2024).
Foto: Pemkab Bandung
Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Ikatan Penyuluh Agama RI (IPARI) Kabupaten Bandung melaksanakan launching Buku Bedas di Gedung Mohamad Toha Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Senin (24/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Ikatan Penyuluh Agama RI (IPARI) Kabupaten Bandung melaksanakan launching Buku Bedas di Gedung Mohamad Toha Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Senin (24/6/2024).

Dua Buku Bedas yang diluncurkan tersebut berjudul "Oase Hikmah" dan "Imtiyaz". Selain peluncuran Buku Bedas, juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepakatan bersama lintas sektoral Pemerintah Kabupaten Bandung dengan IPARI Kabupaten Bandung menuju Bandung Lebih Bedas.

Baca Juga

Acara launching Buku Bedas dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Cece Hidayat dan 286 Penyuluh Agama se-Kabupaten Bandung yang tergabung dalam Pengurus Daerah (PD) IPARI Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, peluncuran Buku Bedas ini merupakan produk dari PD IPARI Kabupaten Bandung yang bertujuan untuk membuka wawasan bagi masyarakat.

"Buku Bedas ini lebih fokus pada digitalisasi. Ini akan mempermudah pembelajaran, dari pada anak-anak kita saat ini main game. Lebih baik diarahkan bagaimana anak-anak bisa baca Al Quran melalui digitalisasi," kata Dadang Supriatna dalam keterangannya, Senin (24/6/2024).

Dadang mengatakan, program kerja PD IPARI Kabupaten Bandung ini bisa dikolaborasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung melalui program guru ngaji masuk ke sekolahnya.

"Ini salah satu hal yang bisa dikolaborasikan dengan silabus yang menjadikan ikon untuk ke depannya, supaya IPARI dan guru ngaji bisa bersinergi dengan Dinas Pendidikan. Penyebaran dan metode penyampaiannya akan lebih luar biasa," tuturnya.

Dadang mengatakan, pihaknya semakin optimistis dengan adanya kolaborasi antara IPARI dengan guru ngaji dan Dinas Pendidikan. 

"Kolaborasi ini akan lebih mencerdaskan anak bangsa yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Semakin optimis dan insya Allah ini akan dijadikan visi misi kedepan dalam rangka mengimplementasikannya," katanya.

Menurut Dadang, keberadaan IPARI menambah pengetahuan, wawasan dan juga mentransformasi keilmuan kepada masyarakat. Ia pun turut mengapresiasi PD IPARI Kabupaten yang dinilai solid dalam melakukan penyuluhan tentang keagamaan.

"Penyuluhan keagamaan ini sangat membantu pemerintah daerah, saya selaku Bupati Bandung ngahaturkeun nuhun kepada semua Penyuluh Agama Republik Indonesia yang tergabung dalam IPARI. Peran IPARI ini sangat luar biasa," ucapnya.

Kehadiran penyuluh agama, lanjutnya, dapat membentuk karakter masyarakat. Apalagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung sudah menggulirkan tiga muatan lokal, yaitu pendidikan Pancasila dan UUD 1945, pendidikan budaya dan bahasa Sunda, dan pendidikan belajar mengaji dan menghafal Alquran.

"Semoga anak-anak kita yang sekolah saat ini di TK, SD, SMP ini kita doakan 20 tahun ke depan menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlakul karimah," harapnya.

Ia pun menyebutkan peluncuran Buku Bedas ini merupakan bentuk inovasi yang dilakukan IPARI. "Inovasi IPARI ini akan menambah wawasan dan semangat baru untuk terus melanjutkan pengabdian," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Cece Hidayat mengatakan bahwa keberadaan penyuluh agama Islam untuk mensolehkan masyarakat.

"Penyuluh agama inilah orang-orang terdepan bagaimana mensolehkan masyarakat Islam. Penyuluh agama bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua IPARI Kabupaten Bandung Mashudi mengungkapkan bahwa program Bupati Bandung menjadi motivasi bagi PD IPARI untuk bekerjasama dalam melakukan penyuluhan agama kepada masyarakat.

"Para penyuluh agama ini para ulama. Mereka punya pesantren, dan mereka masing-masing punya binaan," kata Mashudi.

Ia berharap dengan adanya peluncuran Buku Bedas ini dapat memberantas buta huruf Al Quran di Kabupaten Bandung. "Harapan lainnya dapat mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gadget, dan beralih belajar Al-Quran secara digital," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement