Jumat 02 Aug 2024 15:31 WIB

Harga Tembakau Naik, Petani Tembakau di Majalengka Sumringah

Saat ini, harga tembakau naik menjadi Rp 40 ribu per sasag.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Petani tembakau (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Petani tembakau (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA--Para petani tembakau di Kabupaten Majalengka sumringah. Pasalnya, harga tembakau di pasaran pada musim panen tahun ini mengalami kenaikan.

Sentra penghasil tembakau di Kabupaten Majalengka tersebar di Kecamatan Bantarujeg dan Lemahsugih. ‘’Alhamdulillah musim panen sekarang ini harga tembakau mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya,’’ ujar Ketua Kelompok Tani Sari Mukti Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, Didin Saepudin (45), Jumat (21/8/2024).

Baca Juga

Didin mengatakan, tembakau biasanya dijual seharga Rp 25 ribu per sasag. Saat ini, harganya naik menjadi Rp 40 ribu per sasag.

Didin menambahkan, para petani pun tidak kesulitan menjual tembakau hasil panen mereka. Pasalnya, banyak bandar yang datang untuk membeli tembakau. Untuk memperoleh harga jual yang lebih tinggi, petani akan mengolah tembakau tersebut hingga siap saji.

‘’Tembakau yang sudah diolah dan siap saji tidak sulit untuk dijual karena banyak bandar di daerah ini. Kami hanya perlu mencari bandar yang bersedia membayar harga tinggi,’’ kata Didin.

Sementara itu, Camat Bantarujeg, Agus Heriyanto menerangkan, di kecamatan yang dipimpinnya terdapat sekitar 600 hektare lahan yang ditanami tembakau. Lahan tersebut tersebar di Desa Babakansari, Bantarujeg, Gununglarang, Wadowetan, Sindanghurip dan Cipeundeuy.

‘’Masyarakat petani di wilayah Kecamatan Bantarujeg saat musim kemarau pada Juli - Agustus mulai memasuki musim panen tembakau,’’ kata Agus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement