Jumat 02 Aug 2024 21:20 WIB

Golkar-Gerindra Ingin Berkoalisi, Pasangan Ridwan Kamil dengan Dedi Mulyadi atau Taufik?

Terkait figur yang akan dipasangkan keputusannya dikembalikan pada DPP masing-masing

Ketua DPD Golkar Jabar Ace Hasan Sadzily
Foto: Dok Republika
Ketua DPD Golkar Jabar Ace Hasan Sadzily

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Partai politik (Parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) diharapkan bisa kembali bekerja sama dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Harapan tersebut disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, TB Ace Hasan Syadzily saat bersilaturahmi ke Kantor DPD Gerindra Jabar, di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (2/8/2024).

Baca Juga

Ace yang didampangi oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar, MQ Iswara tersebut membahas sejumlah agenda Pilkada 2024. Termasuk, salah satunya menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar.

"Kami menyampaikan kepada Gerindra, dalam konteks pemilihan kepala daerah, kami akan berkomitmen terutama Pilgub untuk satu koalisi bersama," ujar Ace usai pertemuan.

Terkait figur yang akan dipasangkan, antara Ridwan Kamil-Taufik Hidayat atau Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi, Ace mengatakan akan mengembalikan keputusan kepada DPP masing-masing. Khususnya, diskusi internal antar anggota KIM.

Baik Golkar maupun Gerindra, kata Ace, hanya akan merekomendasikan nama kader masing-masing untuk dipasangkan. "Kami tentu akan fatsun dan loyal kebijakan DPP dan bagaimanapun tentu supaya kita memiliki frekuensi yang sama, persepsi sama, silaturahmi dan komunikasi seperti ini sangat penting. Kita serahkan kepada DPP. Nama kita serahkan semua ke pusat," paparnya.

Ace berharap, kekompakan antar parpol di KIM tetap solid guna mengawal program pemerintahan Prabowo-Gibran di Jabar. "Tentu kita harapkan KIM di Jawa Barat juga tetap solid, kompak untuk mengawal pemerintahan tersebut," katanya.

Meski pertemuan masih tahap penjajakan awal dan belum terjadi kesepakatan tertulis, Ace berharap hal ini bisa menjadi momentum bagi Golkar dan Gerindra Jabar untuk berkoalisi.

Apalagi, baik Golkar maupun Gerindra telah memiliki kandidat yang akan maju di Pilgub Jabar. Di antaranya Ridwan Kamil dari Golkar. Kemudian, ada Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat, yang disebut-sebut akan diusung untuk berkontestasi di Jabar.

"Soal siapa yang nanti akan disampaikan, kita serahkan kepada DPP masing-masing, karena apa yang selama ini kami saksikan, para ketua umum KIM tingkat pusat menunjukkan kekompakannya. Tentu kami di Jabar juga harus saling berkomunikasi dan bersilaturahmi," paparnya.

Ace menambahkan, bila koalisi Golkar dan Gerindra terjalin di Pilgub Jabar, maka tidak sulit bagi mereka untuk melenggang maju berpasangan, mengingat Gerindra berhasil meraih 20 kursi di DPRD tingkat provinsi dan Golkar 19 kursi.

Hal itu, kata dia, telah menuhi ambang batas parliamentary threshold DPRD Jabar, yakni 24 kursi. Sebab, gabungan kursi keduanya di 39 kursi, untuk maju di Pilgub Jabar 2024. "Tentu sebagai sesama koalisi, kita akan terus menjaga kondusivitas, mengawal berbagai kebijakan yang nanti akan ditentukan oleh pemerintah pusat dari Presiden Prabowo-Gibran," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement