Kamis 22 Aug 2024 19:52 WIB

Momentum Hari Jadi ke-79, Komisi V DPRD Dorong Optimalisasi Potensi Jawa Barat

DPRD berharap terjadi banyak perbaikan di bidang Kesra di Jawa Barat.

Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya.
Foto: dok Republika
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya memberikan tanggapan sekaligus harapannya di momentum Hari Jadi ke-79 Provinsi Jabar. Pihaknya menyampaikan harapan agar momentum hari jadi dapat menjadi kesempatan untuk memaksimalkan potensi di Jawa Barat.

“Jadi Jabar ini provinsi besar, provinsi termaju, sangat strategis, memiliki penduduk terbanyak, fasilitas terlengkap, serta SDM termaju juga. Jadi pada usia ke-79 tahun ini, waktunya kita terus memaksimalkan semua potensi di Jawa Barat,” kata Abdul Hadi Wijaya, Kota Bandung, Senin (19/8/2024).

Baca Juga

Selain itu, Abdul Hadi Wijaya berharap agar di momentum Hari Jadi ke-79 Provinsi Jabar terjadi banyak perubahan dan perbaikan dalam bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), termasuk bidang kesehatan dan pendidikan di Jawa Barat.

“Kami mengharapkan agar dalam bidang Kesra juga terjadi perbaikan. Salah satunya adalah bagaimana diberlakukannya UHC (Ultimate Health Coverage). Sehingga tidak boleh ada warga Jawa Barat yang sakit tapi masih harus bayar perawatannya. Ini target dari Pak Pj Gubernur Jabar (Bey Triadi Machmudin) maupun gubernur-gubernur sebelumnya. Secepatnya realisasi UHC ini dirasakan oleh masyarakat,” harap Gus Ahad sapaan akrabnya.

Abdul Hadi Wijaya pun menyoroti sektor pendidikan merupakan hak semua warga negara tanpa memandang agama, jenis kelamin, atau tempat tinggal. Menurutnya, APBD harus difokuskan untuk membantu anak-anak di Jawa Barat yang mengalami kesulitan finansial untuk sekolah.

“Tidak boleh ada yang tidak bisa sekolah gara-gara nggak mampu membayar. Jadi fokuskan APBD ini untuk bagaimana mendeteksi, mendata, serta mengatasi anak-anak di Jawa Barat yang berhak sekolah tapi kesulitan keuangan, agar mendapat bantuan baik di sekolah negeri maupun di sekolah swasta.” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement