REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Suasana politik di Jawa Barat (Jabar) yang sempat memanas pasca polemik antara DPRD Jabar dan eksekutif, mulai membaik. Rencananya, DPRD Jawa Barat dan Gubernur Dedi Mulyadi akan duduk bersama dalam Sidang Paripurna yang digelar pada Kamis tanggal 22 Mei mendatang. Dalam Paripurna tersebut, akan diselipkan klarifikasi dari pihak Gubernur dalam hal sambutan.
Salah satu Pimpinan DPRD Jabar, Iwan Suryawan mengatakan komunikasi antara legislatif dan eksekutif akan segera dilakukan. “Rencananya akan diselipkan klarifikasi tersebut di dalam sambutan sidang paripurna dengan agenda lain. Jadi bukan agenda klarifikasi, takutnya malah jadi salah paham dan rame lagi,” ujar Iwan Suryawan, kepada Republika, Senin (19/5/25).
Iwan menegaskan pentingnya komunikasi langsung untuk menyelesaikan ketegangan yang sempat mencuat ke ruang publik. Menurutnya, ruang sidang harus menjadi tempat yang menyejukkan, ketika sedang panas jangan di ruang medsos saling berkomunikasi antara eksekutif dan legislatif.
“Kita perlu duduk bersama sejenak, agar bisa mendinginkan suasana. Kita harus duduk bersama, jangan saling patembal-tembal (saling berbalas) di Medsos,” katanya.
Ia menilai, komunikasi yang saling terbuka dan penuh itikad baik adalah kunci agar hubungan antara eksekutif dan legislatif kembali kondusif. Menurut Iwan, baik legislatif dan ekesekif memiliki tujuan yang baik. “Semua pihak memiliki maksud dan tujuan yang sama yaitu membangun Jawa Barat lebih baik,” ucapnya.
Iwan meyakini bahwa niat yang baik dalam membangun Jawa Barat ditambah komunikasi yang terbuka antara legislatif dan eksekutif diharapkan akan bisa saling memahami dan menghindari dari kesalahpahaman.