Rabu 19 Nov 2025 19:38 WIB

Forum Economics 360 Rumuskan Strategi Jabar Kejar Target Pertumbuhan 8 Persen

Saat ini investasi Jabar relatif meningkat, bisa melahirkan angka pertumbuhan baru

Rep: Tim Magang, Nadine, Sarah/ Red: Arie Lukihardianti
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menghadiri Roundtable Discussions, sebuah forum dialog strategis lintas pemimpin publik dan swasta yang digelar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/11/2025).
Foto: Dok Republika
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menghadiri Roundtable Discussions, sebuah forum dialog strategis lintas pemimpin publik dan swasta yang digelar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menyebut angka pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, ke luar dari kebiasaan. Menurut Dedi, Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Jabar memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sekitar Rp2.823 triliun. Serta, meningkatkan nilainya menjadi Rp4.000 triliun dalam lima tahun ke depan, sehingga dibutuhkan akselerasi kebijakan dan investasi di Jabar yang lebih solid untuk menggerakkan percepatan.

"Kalau melihat dari data yang disajikan tadi disampaikan oleh Kepala BPS RI bahwa Jawa Barat keluar dari kebiasaan. Kebiasaan sebelumnya, pertumbuhan ekonominya selalu di bawah rata-rata Nasional. Hari ini kita di atas rata-rata Nasional," ujar Dedi, saat hadir dalam acara Economics 360° Roundtable Discussions dengan tema “Jabar untuk 8 Persen Ekonomi - Menuju Indonesia Emas 2045”, sebuah forum dialog strategis lintas pemimpin publik dan swasta yang digelar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/11/2025).

Baca Juga

Dedi mengatakan, saat ini investasi pun relatif meningkat dan diprediksi bakal melahirkan angka pertumbuhan yang signifikan. "Nanti buahnya itu akan diterima nanti di 2026 akhir. Nah, itu akan kelihatan karena nanti nanti rekrutmen tenaga kerja akan mulai berjalan, mulai melahirkan produksi-produksi baru, kemudian angka-angka pertumbuhan juga akan mengalami peningkatan," paparnya.

"Ditambah lagi buah pembangunan yang dilakukan saat ini, pembangunan infrastruktur juga nanti dirasakan di 2026," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar mengatakan, pentingnya pendekatan berbasis data dalam menyusun arah pembangunan Jawa Barat. “Data yang akurat diperlukan untuk memetakan sumber pertumbuhan dan merumuskan strategi pencapaian PDRB Rp4.000 triliun,” kata Amalia.

Sementara menurut Founder The Economics 360 & Runway Project Indonesia, Poppy Zeidra, forum ini hadir sebagai ruang dialog luas yang merangkai gagasan dari berbagai pemangku kepentingan. “Economics 360 menjadi wadah untuk merumuskan langkah percepatan ekonomi Jawa Barat secara terukur dan berbasis data,” kata Poppy.

Dengan sinergi antara OJK, BI, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bank BJB, HIPMI, dan dunia usaha, forum ini diarahkan untuk membangun ekosistem ekonomi terintegrasi yang mampu mempercepat arus investasi dan memperkuat sektor UMKM menuju target pertumbuhan 8 persen dan visi Indonesia Emas 2045.

Menurut Ketua Dewan Pembina BA Center, Burhanuddin Abdullah, menggarisbawahi perlunya reformasi tata kelola ekonomi daerah untuk mendorong produktivitas jangka panjang. “Kebijakan fiskal daerah yang efisien dan berbasis evidensi menjadi fondasi dalam mendukung pertumbuhan menuju 8 persen,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement