Senin 17 Nov 2025 17:43 WIB

Calon Investor yang Berminat ke Proyek Jabar Capai 122, Nilainya Tembus Rp 23,50 Triliun

Total komitmen di WJIS 2025 mencapai Rp26,4 triliun

Badan Bank Tanah bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bekerja sama untuk memanfaatkan tanah negara untuk masyarakat, akhir pekan lalu.
Foto: Dok Republika.
Badan Bank Tanah bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bekerja sama untuk memanfaatkan tanah negara untuk masyarakat, akhir pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Agenda West Java Investment Summit (WJIS) 2025 yang digagas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (Jabar), selesai digelar. Kegiatan ini pun, melahirkan sejumlah kesepakatan dan keberminatan investasi.

Hal itu, ditandai dengan penanatanganan komitmen investasi ke Jabar antara pemilik proyek dengan calon investor. "Terdapat 14 usulan penandatanganan komitmen investasi dengan total nilai proyek senilai Rp 26,42 triliun,” ujar Kepala DPMPTSP Jabar Dedi Taufik, Senin (17/11/2025).

Baca Juga

Dedi menjelaskan, WJIS 2025 menawarkan 104 proyek investasi dengan nilai total mencapai Rp186,29 triliun. Terdiri dari, 41 proyek ready to offer serta 63 proyek potensi investasi baru telah dihadiri 850 calon investor lokal dan internasional seperti Inggris, Singapura, Tiongkok, Jepang dan Malaysia. “Sebanyak 557 peserta dari berbagai negara menyaksikan secara daring,” katanya.

Menurut Dedi, yang menggembirakan, WJIS 2025 sukses menjaring 122 keberminatan dari calon investor, menghasilkan 68 letters of intent dari investor potensial dari seluruh sektor yang ditawarkan dengan nilai Rp 23,50 Triliun.

“Dengan total komitmen mencapai Rp26,4 triliun, keberminatan hingga Rp23,50 triliun, WJIS 2025 menegaskan posisi Jawa Barat sebagai salah satu destinasi investasi paling kuat di Indonesia, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan mitra internasional dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” katanya.

Dedi mencatat total nilai komitmen yang dibukukan pada gelaran WJIS tahun ini mencapai Rp26,4 triliun, mencakup sektor infrastruktur, energi, migas, startup, hingga pengembangan kawasan strategis.

Menurutnya, dalam ajang ini pihaknya juga memberikan penghargaan kepada 6 proyek terbaik dari kabupaten/kota berdasarkan hasil penilaian pada West Java Investment Challenge. Penghargaan tersebut, meliputi Proyek Transportasi Massal Berbasis Rel Light Rail Transit (LRT) dari Kabupaten Bandung sebagai Best Investment Project for Public Infrastructure, Proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) dari Kabupaten Pangandaran sebagai Best Investment Project for Basic Infrastructure, dan Proyek PJU dari Kabupaten Sumedang sebagai Best Investment Project for Food Security.

Proyek Integrasi Pengembangan Pertanian Organik Berbasis Ekonomi Sirkuler dari Kota Bandung sebagai The Most Attractive Investment Project; Proyek PILAPAT, yaitu pembangunan industri pengolahan pakan ternak silase dari Kabupaten Garut sebagai Best Investment Project for Agro Industrial Innovation; serta Proyek Pembangunan Industri Pengolahan Mangosteen Zero Waste Product dari Kabupaten Purwakarta sebagai Best Investment Project for Private Project in Supporting Green and Circular Economy.

Salah satu komitmen penting adalah Kesepakatan Bersama Pengelolaan Pemanfaatan Tanah untuk Kepentingan Publik antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Badan Bank Tanah. Selain itu, penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Operasi (PKSO) untuk pengembangan Aerospace Park Kertajati antara PT BIJB dan PT GMF AeroAsia Tbk berhasil mengamankan nilai investasi sebesar Rp11,57 triliun. Diikuti dengan Share Purchase Agreement (SPA) antara PT Real Kaiten Indonesia dan PT Jasa Sarana senilai Rp12,5 miliar.

Komitmen besar lainnya tertuang dalam MoU Pengembangan Bandara Kertajati antara PT BIJB dan PT RKCI, meliputi pembangunan Aerospace Park, Logistic Hub, dan Mixed-Use Commercial Area dengan total nilai Rp13,55 triliun. WJIS 2025 juga menghadirkan kerja sama strategis untuk optimalisasi kegiatan ibadah Umroh antara PT BIJB, PT JAHO, dan PT Garuda Indonesia Tbk.

Di sektor energi dan migas, PT MUJ berhasil menjalin berbagai kesepakatan, di antaranya investasi hulu migas dengan Minarak Banyumas Gas senilai Rp256 miliar, pengembangan LNG bersama Blue Energi Indonesia senilai Rp320 miliar, kerja sama energi terbarukan bersama Bukaka Teknik Utama Tbk senilai Rp100 miliar, serta kolaborasi teknologi dan informasi energi dengan Corbec Communication senilai Rp300 miliar. Selain itu, MUJ Energi Indonesia juga menandatangani kerja sama pengembangan teknologi hulu migas dengan CNLC senilai Rp50 miliar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement