Selasa 03 Sep 2024 21:15 WIB

Telkom Corpu Siap Dukung Digitalisasi Industri Minyak dan Gas di Indonesia

Solusi IoT dan AI yang ada di Telkom banyak berasal dari penelitian bersama

Digitalisasi (Ilustrasi)
Foto: dok Telkom
Digitalisasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Di era transformasi digital yang semakin pesat, berbagai industri telah melakukan digitalisasi dalam proses bisnis di perusahaan masing-masing. Termasuk di dalamnya yaitu industri minyak dan gas yang merupakan sektor sangat kompleks dan padat modal, dengan operasi penih risiko serta tantangan.

Dari eksplorasi, produksi, hingga supply chain, seluruh proses memerlukan pengelolaan yang teliti dan berkelanjutan. Oleh karena itu, menurut Senior Manager Research dan Innovation Management, Dr I Ketut Agung Enriko, penerapan teknologi digital, seperti IoT dan AI menjadi kunci untuk mengoptimalkan kinerja operasional.

Baca Juga

Hal tersebut diungkapkan Enriko dalam acara FGD (Focus Group Discussiomn) SKK Migas, 14-16 Agustus 2024, di Jakarta Convention Center. Enriko memaparkan solusi IoT dan AI seperti misalnya monitoring sumur gas, sistem track & trace logistik, HSE video analitik, dan fire detection system.

Menurutnya, riset tentang solusi-solusi tersebut telah dilakukan selama beberapa tahun dan telah diimplementasikan di lapangan oleh perusahaan minyak dan gas nasional. Benefit dari implementasi sistem IoT dan AI tersebut tentunya peningkatan produktivitas, penghematan bea operasional, dan percepatan proses bisnis perusahaan.

Menurut Enriko, solusi IoT dan AI yang ada di Telkom banyak berasal dari riset-riset bersama beberapa universitas maupun bekerja sama dengan perusahaan dan startup di dalam dan luar negeri.

Sementara menurut Dr Muhammad Subhan Iswahyudi, Senior General Manager Telkom Corporate University, PT Telkom senantiasa berkomitmen menjadi motor penggerak digitalisasi di Indonesia. “Telkom siap berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah, akademisi, sektor bisnis lain, maupun startup untuk memajukan ekosistem IoT dan AI di Indonesia,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement