REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Sejumlah warga merasakan getaran kuat dampak dari gempa bumi magnitudo 5 yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024) pagi. Dilaporkan sejumlah bangunan rumah, sekolah hingga masjid mengalami kerusakan.
Salah seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) asal Margahayu, Kabupaten Bandung Intan Siti Aisyah mengaku tengah tiduran di kamar tiba-tiba merasakan getaran keras. Ia baru mengetahui getaran tersebut berasal dari gempa yang terjadi di Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024) pagi. "Lumayan keras, kasur, kaca goyang. Kaget," ujar Siti saat dihubungi, Rabu (18/9/2024).
Ia memperkirakan getaran akibat gempa bumi dirasakan kurang lebih selama dua menit. Ia pun mencari tempat yang aman agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. "Kurang lebih 2 menit," kata dia.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan sementara gempa bumi magnitudo 5 dirasakan di wilayah Kertasari khususnya di tiga desa yaitu Fesa Tarumajaya, Cihawuk dan Cibereum. Akibat gempa, dua puskesmas di Desa Cihawuk dan Cibereum terdampak.
Selain itu, satu Polsek Kertasari ikut terdampak. Termasuk bangunan KUA di Desa Cibereum. "Korban terdampak masih dalam tahap assesmen," kata Hadi Rahmat Pranata Humas Ahli BPBD Jabar..
Gempa bumi magnitudo 5 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya sekitar pukul 09.41 WIB, Rabu (18/9/2024). Titik gempa berada di darat 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 kilometer.