REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Waduk Cipancuh yang masuk wilayah Kecamatan Haurgeulis dan Gantar, Kabupaten Indramayu, saat ini kondisinya mengering. Hal itu membuat ribuan hektare sawah di sejumlah daerah terancam mengalami kemunduran musim tanam rendeng (penghujan) 2024/2025.
Kondisi Waduk Cipancuh yang mengering tersebut terungkap saat kunjungan kerja Pjs Bupati Indramayu, Dedi Taufik. Kondisi Waduk Cipancuh yang saat ini mengering itu baru akan terisi air pada Desember 2024 mendatang. Namun jika terjadi keterlambatan turunnya hujan, maka musim tanam bagi 6.300 hektare lahan pertanian yang sumber airnya berasal dari Waduk Cipancuh, maka akan mengalami keterlambatan musim tanam.
Tak hanya Waduk Cipancuh, Dedi juga melihat langsung kondisi Bendungan Salam Darma yang berada di Kecamatan Anjatan. Di bendungan itu, dia menemukan bahwa suplai air saat ini hanya 18 kubik per detik, dari yang semestinya 35 kubik per detik. ‘’Kondisi ini harus mendapatkan perhatian ekstra agar air bisa sampai ke hilir,’’ ujar Dedi, Kamis (10/10/2024).
Dedi mengatakan, sektor pertanian menjadi komoditas andalan bagi Kabupaten Indramayu. Apalagi, Kabupaten Indramayu menerima mandat dari pemerintah pusat sebagai lumbung padi untuk ketahanan pangan nasional. Untuk itu, pasokan air bagi petani harus mendapatkan perhatian yang ekstra. Dengan demikian, salah satu kebutuhan dasar mereka dalam melaksanakan penanaman padi dapat terpenuhi.
Dedi mengaku sengaja mendatangi langsung kedua lokasi sumber air itu untuk melihat kondisi di sana secara langsung. Pasalnya, kedua sumber air itu selama ini menjadi andalan bagi petani, terutama di wilayah barat Kabupaten Indramayu.
‘’Hari ini saya bersama Dinas Pertanian mendapatkan informasi langsung dari PJT II terkait kondisi irigasi dan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi musim tanam mendatang,’’ kata Dedi.