Senin 28 Oct 2024 15:15 WIB

Puluhan Orang di Cirebon Diduga Keracunan Usai Santap Snack Acara Sosialisasi di Puskesmas

Sejumlah korban masih dalam penanganan rumah sakit

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
keracunan makanan (ilustrasi)
Foto: kidshealth.org
keracunan makanan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Sebanyak 28 warga dan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kelurahan Cangkol Utara, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, diduga mengalami keracunan massal.

Puluhan orang itu mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi makanan ringan (snack) dalam acara sosialisasi tentang kesehatan yang digelar di Puskesmas Cangkol, pada Jumat (25/10/2024). Hingga Senin (28/10/2024), sejumlah korban masih dirawat di rumah sakit.

Baca Juga

Sejumlah korban yang masih dalam penanganan rumah sakit itu dirawat di Rumah Sakit Panti Abdi Darma (PAD) dan Rumah Sakit Pelabuhan.

Salah satu korban keracunan, Ismu Diati, mengatakan, gejala itu dirasakannya setelah mengikuti acara di Puskesmas Cangkol. Saat itu, dia mendapat sejumlah makanan ringan, di antaranya roti dan risoles.

Selang beberapa lama usai menyantap makanan itu, Ismu mengalami diare. Bahkan hal itu sampai membuat tubuhnya lemas.

Ismu mengaku baru mengetahui bahwa dirinya mengalami keracunan makanan, usai dokter melakukan pemeriksaan laboratorium padanya. Dia pun harus menjalani perawatan di rumah sakit. ‘’Kata dokter itu infeksi usus, bener-bener keracunan katanya. Kalau gak cepat-cepat ditangani, bisa meninggal,’’ kata Ismu, saat ditemui di RS PAD, Senin (28/10/2024).

Selain Ismu, saat ini terdapat sekitar delapan orang yang menjalani perawatan di RS PAD. ‘’Yang dirawat disini ada sekitar delapan sampai sembilan orang. Kalau total keseluruhan yang keracunan sih gak tahu, soalnya ada juga yang dirawat di rumah sakit lain,’’ kata Ismu.

Sementara itu, Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan, belum menerima laporan terkait kasus keracunan massal tersebut. ‘’Belum, saya belum terima laporannya. Nanti saya minta Bu Kadinkes dan kepala puskesmasnya untuk melaporkan kepada saya dan mitigasinya seperti apa,’’ kata Agus. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement