REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat telah terjadi 107 gempa bumi terjadi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya pada bulan November. Adapun gempa bumi yang efeknya dirasakan masyarakat tercatat sebanyak 15 kali.
"Terjadi 107 gempa bumi dan terdapat 15 kali gempa bumi yang dirasakan," ucap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, Ahad (1/12/2024).
Rahayu mengatakan gempa bumi dengan kedalaman dangkal sebanyak 98 kejadian, gempa bumi menengah sebanyak 9 kejadian. Sedangkan magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 5,2 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1,3.
Ia mengatakan salah satu gempa bumi yang dirasakan terjadi pada tanggal 13 November dengan kekuatan magnitudo 5,2. Gempa bumi dirasakan di Garut, Cianjur hingga Ciwidey dan Tasikmalaya serta Pangandaran, Bandung Barat dan Cimahi.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia atau intraslab," kata dia.
Selain itu, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diimbau menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa bumi. "Hindari bangunan retak atau rusak yang diakibatkan gempa bumi," kata dia.
Ia menambahkan saat ini wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim hujan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk waspada terhadap cuaca ekstrem.