Kamis 12 Dec 2024 17:06 WIB

Ratusan Keluarga Karyawan PTPN I Regional 2 Terdampak Bencana Sukabumi Berhasil Dievakuasi

Sejumlah fasilitas penting perusahaan, pabrik karet, gudang penyimpanan kebanjiran

Pemberian bantuan ke korban banjir bandang Sukabumi
Foto: Dok Republika
Pemberian bantuan ke korban banjir bandang Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI-- Bencana banjir bandang yang menerjang wilayah Kebun Cikaso, Sukabumi, pada hari Rabu lalu telah menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap masyarakat sekitar. Terutama bagi 48 Kepala Keluarga atau sekitar 165 jiwa yang merupakan karyawan PT Perkebunan Nusantara I Regional 2. Seluruh korban telah berhasil dievakuasi  ke tempat yang lebih aman oleh pihak perusahaan.

Akibat dari bencana alam ini, sejumlah fasilitas penting perusahaan, termasuk pabrik karet, gudang penyimpanan, mess karyawan dan kantor, terendam banjir. Meskipun saat ini air sudah surut, tapi lumpur yang tertinggal menjadi tantangan tersendiri dalam proses pembersihan dan pemulihan.

Baca Juga

Region Head PTPN I Regional 2, Desmanto, dengan semangat gotong royong PTPN I Regional 2 bersama dengan berbagai pihak terkait, seperti Holding Perkebunan Nusantara dan PTPN I SupportingCo, bahu-membahu memberikan bantuan kepada para korban. Selain itu, dukungan dari masyarakat luas juga sangat berarti dalam meringankan beban mereka.

Desmanto pun menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah ini dan mengapresiasi seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan. Perusahaan berkomitmen untuk membantu para korban dan memulihkan kembali operasional perusahaan secepatnya.

"Kami ucapkan terima kasih kepada para stakeholders, PTPN Holding, PTPN I SupportingCo, Keluarga besar PTPN I Regional 2, PT SGN, PT AMN, PUSKOPKAR, PT RPN, PT SIL, PT SGP, dan para pihak lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu atas bantuan yang telah diberikan. Semoga seluruh daerah yang terdampak musibah segera pulih. Saya yakin, dengan dukungan dan semangat solidaritas yang kuat, kita semua dapat melewati masa-masa sulit ini," paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement