REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebuah pohon Randu dengan diameter sekitar lima meter yang terletak di Jalan Letnan Sutejo, Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, tumbang, Sabtu (4/1/2025) sekitar pukul 23.35 WIB.
Tumbangnya pohon berukuran besar itu menyedot perhatian masyarakat di Kabupaten Indramayu mengingat keberadaannya yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Indramayu. Besarnya ukuran pohon itupun membuatnya selama ini dikenal dengan sebutan ‘Randu Gede’.
Pohon yang disebut telah berusia sekitar 400 tahun dan menjadi pohon tertua di pusat kota Indramayu itu tumbang dengan posisi melintang menutupi ruas Jalan Letnan Sutejo. Beruntung , tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Selain memblokir seluruh akses jalan, pohon yang tumbang hingga mencabut akarnya itu juga menyebabkan kerusakan pada kabel listrik dan pagar rumah warga.
Mendapat laporan itu, Satuan Samapta Polres Indramayu bersama Polsek Indramayu dan instansi terkait seperti BPBD serta TNI, segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan penanganan.
Proses evakuasi dimulai dengan memotong batang pohon besar tersebut menggunakan alat berat dan peralatan manual lainnya. Polisi juga memasang garis polisi untuk memastikan keamanan di sekitar lokasi.
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, melalui Kasi Humas Polres Indramayu, Iptu Junata, menyampaikan bahwa proses evakuasi dilakukan secara maksimal agar akses jalan dapat segera kembali normal. "Evakuasi itu melibatkan banyak pihak, mulai dari Polri, TNI, BPBD, hingga masyarakat setempat. Kami berusaha memastikan tidak ada korban jiwa dan dampak kerusakan dapat diminimalisasi," ujar Junata, Ahad (5/1/2025).
Junata mengakui, besarnya ukuran pohon dan kondisi akar yang telah rapuh menjadi tantangan tersendiri dalam proses evakuasi. "Kami harus memotong pohon secara bertahap karena ukurannya yang sangat besar. Ditambah lagi, ada kabel listrik dan jaringan telekomunikasi yang rusak akibat tumbangnya pohon ini," kata Junata.
Proses evakuasi juga mendapat dukungan dari masyarakat setempat. Banyak warga yang ikut membantu dengan membersihkan ranting dan batang pohon yang lebih kecil. Beberapa warga juga memberikan minuman dan makanan kepada petugas yang tengah bekerja keras di lapangan.
Hingga Ahad siang, proses evakuasi masih berlangsung. Pihak BPBD dan petugas PLN juga turut hadir untuk memperbaiki jaringan listrik yang terdampak. Junata juga mengimbau warga untuk tetap berhati-hati dan melaporkan segera jika ada potensi bahaya serupa di wilayah lain.
"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat cuaca buruk. Laporkan segera jika ada pohon atau infrastruktur lain yang berpotensi membahayakan," kata Junata.
Founder Yayasan Indramayu Historia Foundation, Nang Sadewo menjelaskan, pohon Randu Gede itu diperkirakan sudah berumur sekitar 400 tahun dan diperkirakan sudah ada sejak awal terbentuknya Kabupaten Indramayu.
Menurut Sadewo, Randu Gede juga dikenal dengan sebutan Magersari yang artinya pembatas pusat pemerintahan. “Pohon ini sebagai tetenger (penanda) wilayah magersari, artinya wilayah utama pemerintahan,” katanya.